Page 36 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 36

        30
| Kelas X SMA/SMK
B. Mengapa Manusia Berbuat Jahat
1. Nafsu yang Tidak Terkendali
Seperti halnya watak sejati yang di dalamnya terkandung benih- benih kebajikan: Cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, dan kebijaksanaan yang mutlak dimiliki oleh semua orang (tanpa kecuali), begipun halnya dengan nafsu (daya rasa) yang terdiri dari perasaan: gembira, marah, sedih, dan senang/suka adalah juga hal yang pasti dimiliki oleh semua orang.
 sumber: dokumen penulis
Gambar 2.2 Nafsu bila tidak terkendali akan melahirkan tindakan yang akan membahayakan
Nafsu (daya rasa) yang disebutkan itu dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan pada siapa saja, dan manusia sering kali atau tidak mempunyai kendali atas kapan ia dilanda emosi, juga emosi apa yang akan melandanya, tetapi paling tidak manusia dapat memperkirakan berapa lama emosi itu akan berlangsung menguasai dirinya.
Banyak pengaruh-pengaruh dari luar diri yang dapat memicu timbulnya nafsu yang ada di
dalam diri. Bila ‘nafsu’ di dalam diri itu telah terpicu, maka bersamaan dengan itu tubuh akan bergerak melakukan sesuatu, dan hal ini akan berakibat tidak baik bila berlebihan atau tidak dapat dikendalikan. Pada kondisi seperti inilah harus ada sesuatu yang dapat meredam atau mengendalikan nafsu-nafsu tersebut, inilah fungsi watak sejati.
Nafsu, dengan kuat menggerakan tubuh untuk melakukan hal-hal tertentu sampai sepuas-puasnya (melampaui batas-batas kewajaran). Hal ini tentu saja berbahaya, sangat berbahaya! Watak sejati meredam, membendung, mengendalikan agar semuanya tetap berada pada batas kewajaran yang tidak melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
Dapat mengendalikan nafsu-nafsu yang timbul tetap berada pada batas kewajaran (batas tengah) inilah dimaksud harmonis.
          






















































































   34   35   36   37   38