Page 74 - MODUL KEWARGANEGARAAN
P. 74

dapat      diformalkan        sebagai      fakta     yudisial

                  (pengakuan de jure) dalam posisi itu. suatu bangsa
                  telah     berdiri     dan     menjalankan         kekuasaan
                  sebagaimana  negara  berdaulat  lainnya  dikenal

                  sebagai  pengakuan de facto. Pengakuan de jure, di
                  sisi  lain,  adalah  pernyataan  hukum  bahwa  suatu
                  negara  telah  didirikan  dan  bahwa  hukum

                  internasional  mengakui  kedaulatannya.  De  facto
                  dan  de  jure  pengakuan  berbeda  dengan  cara
                  berikut:


                   a) Harta  benda  yang  berada  dalam  wilayah  suatu
                      bangsa yang mengakuinya hanya dapat diklaim
                      oleh suatu negara atau pemerintah yang diakui

                      secara de jure.
                   b) Kekebalan  diplomatik  penuh  dan  hak  istimewa

                      tidak tersedia bagi perwakilan negara-negara de
                      facto yang diakui secara hukum.
                   c)  Karena sifatnya yang sementara, pengakuan de

                      facto secara teoritis dapat ditarik kembali.
                   d) Suatu  wilayah  jajahan  yang  memperoleh
                      kemerdekaan dari suatu negara berdaulat yang

                      diakui  secara  de  jure  harus  diakui  juga.
                      Indonesia  mendeklarasikan  kemerdekaannya
                      pada tanggal 17 Agustus 1945.


                      Pada  tanggal  18  Agustus  1945,  unsur-unsur
                  negara  terpenuhi.  Mesir  memberi  pengakuan
                  pertamanya  pada  10  Juni  1947.  Libanon,  Arab

                  Saudi,  Afghanistan,  Suriah,  dan  Burma  semuanya
                  kemudian  mengakui  kemerdekaan  Indonesia.

                  Selama  Perundingan  Linggarjati  pada  tahun  1947,
                  Belanda memberi Republik Indonesia pengakuan de
                  facto  untuk  wilayah  Jawa,  Madura,  dan  Sumatera.

                  Sementara  itu,  pada  27  Desember  1949,  pada
                  Konferensi       Meja      Bundar       (KMB),       Belanda

                                   MODUL KEWARGANEGARAAN
                                                                             [67]
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79