Page 52 - e-Modul Sejarah SMK MST-2
P. 52
2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika diadakan
makmur secara material ataupun spiritual. pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat.
3. Pembentukan satu persahabatan yang baik KAA diikuti oleh negara-negara yang baru
antara Republik Indonesia dan semua negara memperoleh kemerdekaan.
di dunia.
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Burma
menjaga keselamatan negara. (Myanmar), Ceylon (Srilanka), India dan Pakistan.
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario sebagai
dari luar. koordinator. Sebanyak 24 negara di Asia dan
6. Meningkatkan perdamaian internasional. Afrika menghadiri KAA 1955.
7. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa.
Latar belakang KAA
Pola hubungan internasional yang dibangun Gagasan Konferensi Asia Afrika dipengaruhi oleh
bangsa Indonesia dapat dilihat dari kebijakan beberapa latar belakang, yaitu:
politik luar negeri Indonesia. (1) Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok
Timur
Kebijakan politik luar negeri Indonesia (2) penjajahan di Asia dan Afrika
menerapkan prinsip politik luar negeri yang (3) kekhawatiran akibat pengembangan senjata
bebas aktif dan diabdikan bagi kepentingan nuklir
nasional. (4) PBB belum berhasil menyelesaikan berbagai
persoalan dunia
Bebas artinya bahwa bangsa Indonesia bebas
menjalin hubungan dan kerja sama dengan bangsa b. Gerakan Nonblok
mana pun di dunia. Setelah
berhasil
Aktif artinya bahwa bangsa Indonesia selalu memerdeka
berusaha secara aktif dalam usaha menciptakan kan diri dan
perdamaian dunia yang berdasarkan meraih
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan pengakuan
sosial. dunia,
Indonesia
a. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) menggelar Konferensi Asia Afrika (KAA). Dalam
1955 KAA juga disepakati prinsip dasar hubungan
internasional yang dikenal sebagai Dasasila
Bandung. Namun KAA tak cukup. Sebab, ada
negara berkembang yang baru merdeka juga,
yakni Yugoslavia yang berada di luar Asia dan
Afrika.
Deklarasi itu ditandatangani Presiden Yugoslavia
Josip Broz Tito, Perdana Menteri India
Co e-Modul SMK kls X 52
Sejarah Indonesia Bab-1 Semester 2