Page 128 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 128
Biaya di fakultas pilihan memang besar, orangtua tak
sanggup membiayai kami bersamaan. Usia kami hanya
terpaut setahun. Sebagai kakak, aku memilih mengalah demi
sang adik agar kami berdua tetap bisa kuliah. Memilih pindah
ke jurusan pendidikan. Merantau ke kota nan jauh, kuliah di
salah satu perguruan tinggi negeri dan mendapatkan
beasiswa sampai selesai dan memilih hidup mandiri tanpa
biaya dari orangtua dengan menjadi salah satu pengajar di
sebuah lembaga pendidikan di kota itu. 3 tahun setengah aku
lulus dengan predikat terbaik, Cumlaude.
Aku diterima mengajar di dua sekolah. Yaitu di Sekolah
Dasar Negeri dan sekolah Lanjutan SMP/SMA. Menjadi tenaga
sukarela/honorer di dua sekolah yang berbeda bukanlah hal
yang mudah tetapi bagiku. Di sinilah aku bisa belajar lebih
banyak pengalaman. Bahkan aku pernah menjadi pengelola
dan tenaga pengajar di jenjang PAUD selama 5 tahun
sebelumnya. Sama ketika di PAUD, di SD aku belajar
bagaimana menghadapi anak‐anak dan mencari strategi
mengajar yang cocok untuk mereka.
Aku jadi tahu bahwa anak‐
anak SD lebih kepada
pendekatan psikologis dan
pendekatan kasih sayang dalam
mendidik. Aku ingat betul ketika
ada salah satu anak yang malas
belajar. Wali kelas pun mengeluh
tentang anak ini. Mencoba
menghadapinya dan ia hanya
butuh perhatian lebih. Ia butuh
112 | 62 Guru Peneliti Terbaik