Page 141 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 141
tingkat kesulitan berbeda. Ketika harus membuat pantun
secara mandiri dan orsinal, barulah siswa merasa kesulitan.
Untuk memudahkan siswa belajar membuat pantun,
perlu disajikan dulu video menarik berisi berbalas pantun.
Setelah menyimak video pantun, siswa bersama
kelompoknya menyimpulkan beberapa hal mencakup: jumlah
baris dalam satu bait pantun ada empat, Jumlah suku kata
dalam pantun antara 8‐12 suku kata, rima pantun a‐b‐a‐b, rima
penuh dan rima sebagian. Siswa juga diantar untuk sampai
pada kesimpulan bahwa larik kesatu dan kedua merupakan
sampiran yang berkaitan dengan alam, sedangkan larik ketiga
dan keempat merupakan isi.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya yang merupakan penilaian terhadap pantun
tradisional terpilih. Setiap pernyataan mendapatkan
tanggapan setuju atau kurang setuju dari kelompok lain.
Mereka pun mengungkapkan alasan terhadap kesetujuan dan
ketidaksetujuan mereka.
Setelah semua bersepakat mengenai kesimpulan syarat‐
syarat pantun, guru menampilkan beberapa karya pantunnya.
Guru pun menuliskan mulai dari larik ketiga dengan suku kata
8‐‐12. Begitu juga dengan larik keempat. Lalu guru
menanyakan kepada siswa mengenai perbedaan rima akhir
larik ketiga dan keempat. Setelah diketahui beda bunyinya,
guru pun memberi kode A pada larik ketiga dan kode B pada
larik keempat. Lalu guru menuliskan sampiran di larik
pertama dengan suku kata 8—12 seimbang dengan larik
ketiga. Rima akhirnya sama dengan suku kata terakhir dalam
larik satu, lalu diberi kode A. Guru pun menulis sampiran
Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek | 125