Page 27 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 27
bisa mengajak siswa praktik meski alami keterbatasan Seperti
pengalaman saya saat laboratorium sekolah direhab. Alat dan
bahan megaburan entah ke mana. Saya berpikir keras, saya
harus tetap praktik.
Setelah berpikir, saya menemukan cara jitu dan gancil
supaya tetap praktik. Saya adopsi pendekatan praktikum
Kimia hijau (Green Chemistry) Green Chemistry adalah
praktikum ramah lingkungan, aman, serta ekonomis. Green
Chemistry adalah belajar kimia dengan alat dan bahan dari
alam sekitar.
Misalnya konsep asam basa. Identifikasi asam basa tak
perlu pakai kertas lakmus, indikator universal, fenolftalein,
metil jingga, metil merah, dan bromtimol biru, tapi pakai
indikator yang berasal dari tumbuhan. Bagian tumbuhan
seperti mahkota bunga, daun, dan akar. Tumbuhan yang
dimanfaatkan yaitu: kunyit, bunga soka, bunga teleng, bunga
bougenvil, bunga sepatu, dan kol merah.
Asam dan basa yang diujikan tidak harus menggunakan
bahan yang ada di laboratorium seperti HCl, H 2SO 4, NaOH.
Asam dan basa alami seperti cuka (CH 3COOH), asam jeruk, air
detergen, air kapur (Ca(OH) 2), dan soda kue (NaHCO 3) adalah
alternative terbaik.
Lalu adakah korelasi praktikum kimia hijau dengan
pemahaman siswa? Hasilnya ternyata luar biasa. Saat praktik
Green Chemistry, siswa jadi lebih semangat dan termotivasi
dalam belajar kimia. Fakta ini berimbas langsung pada
pemahaman dan ketuntasan nilai mereka. Amazing! Jadi, guru
kimia nggak praktik? Yuuk beralih ke Green Chemistry. Semoga
mengisnpirasi.
Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek | 11

