Page 39 - Peran dr. Mohammad Saleh dalam Memperjuangkan Kemerdekaan di Probolinggo
P. 39

Modul Sejarah Kelas XI KD 3.6






                  itu, jiwa nasionalisme dr. Mohamad Saleh salah satunya dipengaruhi
                                                                                                    INFO SEJARAH
                  oleh  lingkungan  pendidikannya  yang  memungkinkan  untuk  dapat

                  memperjuangkan kemerdekaan melaui jalan-jalan yang non fisik.
                                                                                                  Usai    kelulusan   dr..
                          dr..  Mohamad  Saleh  sebagai  salah  satu  pendiri  Budi  Utomo        Mohamad  Saleh  dari
                  menjabat  sebagai  komisaris  bersama  Goenawan  Mangoenkoesoemo                STOVIA,          beliau

                  (Utomo,  1995  :  51).    Ada  pula  yang  menyebutkan  bahwa  Mohamad          ditugaskan oleh Belanda
                                                                                                  sebagai dokter pribumi.
                  Saleh menjabat sebagai penulis kedua bersama Sroedji yang menjadi

                  penulis pertama.  Dalam buku karangan Peter Kasenda dkk (2013 : 153)

                  mengemukakan  bahwa  di  dalam  mengorganisasi  Boedi  Oetomo,  Soetomo
                  mempunyai  banyak  rekan  cakap  yang  membantunya  antara  lain,  Goemberg,

                  Mohamad  Saleh,  Soelaiman,  dan  Soeradji  yang  mencurahkan  seluruh

                  kepandaiannya dengan kemahiran dalam bahasa Jawa kromo, menjelaskan tujuan

                  organisasi kepada angkatan tua di Jawa Tengah  seperti pada saat menghubungi

                  “tiga Raden  Kanjeng dan  putra-putri Jepara” tentang didirikannya Budi  Utomo,
                  Mohamad  Saleh  lah  yang  bertugas  pada  saat  itu.  Selain  itu  di  Budi  Utomo  dr.

                  Mohamad Saleh dikenal sebagai  seorang pemuda  yang pendiam,  giat, dan  jujur

                  dalam pekerjaan  sehingga beliau begitu disegani. Hasil dari pekerjaannya dapat

                  diliat  dari  kerapihan  administrasi  yang  beliau  kerjakan  sebagian  besar  di
                  perhimpunan (Nagazumi, 1989 : 64).

                         Usai  kelulusan  dr.  Mohamad  Saleh  dari  STOVIA,  beliau  ditugaskan  oleh

                  Belanda sebagai dokter pribumi. Awal penempatan tugasnya dimulai dari Jakarta,

                  Boyolali-Jawa  Tengah,  Kolonedale-Sulawesi  Tengah,  Bondowoso,  Pasuruan,  dan

                  disaat usianya hampir 50 tahun yakni pada sekitar tahun 1923-an beliau sampai di
                  Probolinggo sebagai destinasi terakhir dirinya bertugas sebagai dokter (Daftar nama

                  dan alamat Keluarga Saleh, 1995:7).  Di Probolinggo dr. Mohamad Saleh tinggal di

                  rumah bekas pejabat pemerintah Belanda yang sekaligus menjadi rumah sakit atau





                    @2021, Universitas Jember, Pendidikan Sejarah                                                                                        39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44