Page 40 - Peran dr. Mohammad Saleh dalam Memperjuangkan Kemerdekaan di Probolinggo
P. 40

Modul Sejarah Kelas XI KD 3.6







                  klinik dokter pertama di Probolinggo. Yakni di Jl. Laoet nomor 1 (saat ini menjadi

                  Jl.  dr.  Moh  Saleh  nomor  1).  dr.  Mohamad  Saleh  meninggal  pada  2  Maret  1952,

                  makamnya pun berada di sebelah istri beliau yang telah meninggal terlebih dahulu

                  pada 26 Juli 1949 di Pesarean “Astono Mulyo” Kelurahan Wiroborang, kecamatan
                  Mayangan-Kota Probolinggo  (Daftar nama dan alamat Keluarga Saleh, 1995:1).

                         Dalam  pengabdiannya  sebagai  dokter  di  Probolinggo  disebutkan  bahwa

                  tugasnya adalah mengobati pemerintah Belanda di rumahnya yang juga di gunakan

                  sebagai tempat praktek pengobatannya. Salah satu cerita dari putrinya Soehartini

                  Heroemoerti menceritakan  bahwa  dokter Mohamad Saleh  sangat
                                                                                                 INFO SEJARAH
                  mendepankan  kode etik dokter dan beliau turut membantu para

                  pejuang kemerdekaan secara diam-diam agar tidak diketahui oleh

                  pihak Belanda (Novianti, 2021:106). Dalam Tjatatan Palang Merah             Peninggalan  yang  masih

                  Indonesia  Ranting  Probolinggo  sedjak  berdirinya  hingga  bulan          ada  dan  dapat  digunakan
                                                                                              hingga  kini.  yakni  rumah
                  Djuni 1948 dan bulan September 49 h/d Dec 1949 beliau juga pernah
                                                                                              yang  saat  ini  menjadi
                  menjabat sebagai wakil ketua P.M.I cabang Probolinggo pada tahun
                                                                                              Museum     dr.   Mohamad
                  1946  hingga  1949  dan  menjabat  sebagai  ketua  P.M.I  cabang            Saleh, rumah sakit dan jalan

                  Probolinggo pada tahun 1950. Dalam pembagian pekerjaan beliau

                  mengurusi segala hal mengenai kedokteran dan perawatan.
                         Peran  dr.  Mohamad Saleh  di Probolinggo dapat dilihat dari peninggalan-

                  peninggalannya yang masih ada dan dapat digunakan hingga kini. Pertama, yakni

                  rumah yang saat ini menjadi Museum dr. Mohamad Saleh.  Di rumah tersebut beliau

                  membuka  klinik  mengobati  pasien-pasien  Belanda  dan  masyarakat  Probolinggo.

                  Dalam rumah tersebut terdapat loteng rahasia di atas atap ruang meja makan, yang
                  digunakan dr. Mohamad Saleh sebagai tempat mengobati pejuang-pejuang yang

                  terluka agar tidak diketahui oleh  Belanda (Novianti, 2021:106). Selain  itu  rumah

                  beliau  juga  dijuluki  sebagai  rumah  Bhineka  Tunggal  Ika  karena  rumah  tersebut





                                                                                                        40
                      @2021, Universitas Jember, Pendidikan Sejarah
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45