Page 32 - MODUL APRESIASI PROSA Berbasis kearifan Lokal Batak Toba
P. 32

ikut  dalam  medan  perang  yang  akhirnya  membuat  sang  anak  menjadi
      tewas tak berdaya.
              Mengetahui hal itu, sang raja pun sangat bersedih hati. Ia lalu jatuh
      sakit. Melihat  situasi  sang  raja  yang  semakin  hari  semakin  kritis,
      penasehat  kerajaan  memanggil  orang  pintar  untuk  mengobati  penyakit
      sang raja.
              Dari  beberapa  orang  pintar  (tabib)  yang  dipanggil  mengatakan
      bahwa sang raja sakit oleh karena kerinduannya kepada anaknya yang
      sudah  meninggal.  Sang  tabib  mengusulkan  kepada  penasehat  kerajaan
      agar dipahat sebuah kayu menjadi sebuah patung yang menyerupai wajah
      Manggale, dan saran dari tabib ini pun dilaksanakan di sebuah hutan.
              Ketika patung ini telah selesai, penasehat kerajaan mengadakan
      satu  upacara  untuk  pengangkatan  patung  Manggale  ke  istana
      kerajaan. Sang  tabib  mengadakan  upacara  ritual,  meniup  sordam  dan
      memanggil  roh  anak  sang  raja  untuk  dimasukkan  ke  patung  tersebut.
      Patung ini diangkut dari sebuah pondok di hutan dan diiringi dengan suara
      sordam dan gondang sabangunan.
              Setelah rombongan ini tiba di istana kerajaan, Sang Raja tiba-tiba
      pulih  dari  penyakitnya.  Hal  ini  dikarenakan  sang  raja  melihat  bahwa
      patung tersebut persis seperti wajah anaknya. Semenjak itu, masyarakat
      setempat percaya jika di dalam patung sigale-gale terdapat roh dari anak
      putra raja bernama Manggale.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37