Page 22 - 185040077 Dwi Andini Nurfadillah Biologi B
P. 22

menyebabkan penyakit autoimun (autoimmune disease). Hilangnya toleransi-diri ini dapat
                hadir  dalam  berbagai  bentuk.  Dalam  eritematosus  lupus  sistemik  (systemic  lupus

                erythematosus), sering disebut lupus, sistem kekebalan menghasilkan menyerang histon dan
                DNA  yang  dilepaskan melalui pemecahan normal sel-sel  tubuh. Antibodi-antibodi yang

                reaktif terhadap diri sendiri ini menyebabkan ruam-ruam kulit, demam, artritis, dan gangguan

                ginjal. Penyakit autoimun yang diperantarai antibodi lainnya, artritis rematoid (rheumatoid
                arthritis). Menyebabkan kerusakan dan inflamasi yang menyakitkan di kartilago dan tulang-

                tulang persendian (Gambar 2.11). Pada diabetes melitus Tipe 1, sel-sel beta penghasil insulin
                di pankreas merupakan target dari sel T sitotoksik autoimun. Gangguan saraf kronis yang

                paling umum di negara-negara maju adalah penyakit autoimun-sklerosis multipel (multiple
                sclerosis). Pada penyakit ini, sel-sel T menembus sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan

                penghancuran selubung mielin yang mengelilingi bagian-bagian dari banyak neuron.





















                                                   Sumber: www.academia.edu
                          Gambar 2.11 Pindaian sinar X tangan yang cacat akibat artritis rematoid

                   Jenis kelamin, genetika, dan lingkungan semuanya memengaruhi kerentanan seseorang
                terhadap gangguan autoimun. Misalnya, anggota keluarga tertentu menunjukkan kerentanan

                yang lebih tinggi terhadap gangguan autoimun tertentu. Selain itu, banyak penyakit  autoimun
                yang  lebih  sering  memengaruhi  perempuan  daripada  laki-laki.  Perempuan  memiliki

                kemungkinan dua sampai tiga  kali  lebih  besar menderita sklerosis multipel  dan artritis
                rematoid daripada laki-laki dan sembilan kali lebih mungkin mengidap lupus. Telah ada

                kemajuan yang penting di bidang penelitian autoimunitas. Misalnya, kini kita tahu bahwa sel-

                sel T regulator biasanya membantu mencegah serangan oleh limfosit yang reaktif

                terhadap diri sendiri yang masih fungsional pada orang dewasa. Meskipun demikian, masih
                banyak yang perlu dipelajari tentang gangguan-gangguan yang sering berakibat buruk ini.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27