Page 21 - 185040077 Dwi Andini Nurfadillah Biologi B
P. 21

Sumber: Biologi, Campbell (2008)
                                      Gambar 2.10 Sel tiang, IgE, dan respon alergi

                   Belakangan, ketika serbuk polen kembali memasuki tubuh, serbuk polen tersebut melekat

                ke situs pengikatan antigen IgE di permukaan sel tiang. Interaksi dengan serbuk polen yang
                besar akan menaut-silangkan molekul-molekul IgE yang bersebelahan, sehingga menginduksi

                sel  tiang  untuk melepaskan histamin dan agen-agen  peradangan yang lain  dari  granula
                (vesikel), suatu proses yang disebut degranulasi (degranulation). Ingatlah kembali bahwa

                histamin menyebabkan dilatasi dan permeabilitas pembuluh darah kecil yang ditingkatkan.
                Perubahan-perubahan vaskular semacam itu memunculkan gejala-gejala alergi  yang khas:

                bersin-bersin, hidung berair, mata berair, dan kontraksi otot polos yang dapat menyebabkan

                kesulitan bernapas. Obat-obatan yang disebut antihistamin mengurangi gejala- gejala alergi
                (dan inflamasi) dengan memblokir reseptor untuk histamin.

                   Respons alergi yang akut terkadang menyebabkan syok anafilaktik (anaphylactic shock),
                reaksi seluruh tubuh yang mengancam jiwa dan dapat terjadi dalam beberapa detik setelah

                paparan terhadap suatu alergen. Syok anafilaktik berkembang ketika degranulasi sel tiang yang

                menyebar  akan  memicu  dilatasi  pembuluh  darah  perifer  secara  tiba-  tiba,  sehingga
                menyebabkan penurunan tekanan darah secara  mendadak. Kematian  bisa  terjadi  dalam

                beberapa menit. Respons alergi terhadap bisa lebah atau penisilin dapat menyebabkan syok
                anafilaktik pada orang-orang yang sangat alergi terhadap zat-zat ini. Serupa dengan itu, orang-

                orang yang sangat alergi terhadap kacang, ikan, atau makanan lain dapat meninggal karena

                menelan sedikit saja alergen-alergen ini. Orang-orang dengan hipersensitivitas yang parah
                seringkali membawa alat suntik berisi hormon epinefrin, yang melawan respons alergi ini.

                   2.  Penyakit-penyakit Autoimun

                   Pada beberapa orang, sistem kekebalan menyerang molekul-molekul tertentu dalam tubuh,
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26