Page 3 - Perpindahan Kalor
P. 3
C. Pemuaian Benda Akibat Perubahan Suhu
1. Termometer
Di dalam pipa kapiler Termometer berisi zat cair yaitu
air raksa atau alkohol. Zat cair dapat mengalami pemuaian.
Cara kerja termometer berdasarkan sifat pemuaian zat cair
tersebut. Ketika suhu meningkat, raksa akan mengalami
pemuaian sehingga air raksa akan anik dan menunjukkan
angka skala suhu saat itu. Demikian sebaliknya ketika suhu
turun, air raksa mengalami penyusutan.
2. Balon udara
Dibandingkan zat padat dan cair, gas ebih mudah untuk
memuai. Gas tersusun atas moleku-molekul yang bergerak bebas.
Jika dipanaskan, energi gerak molekul akan semakin besar dan
tekanan gasnya juga akan lebih besar sehingga udara yang panas
akan mendesak naik ke atas, mencari udara yang lebih dingin.
3. Pemasangan jaringan listrik atau telepon
Pemasangan kabel-kabel jaringan listrik di sepanjang jalan
dipasang dengan longgar/kendur. Hal ini dikarenakan untuk
mengantisipasi memanjangnya kabel pada saat siang hari karena
kabel memuai atau menyusutnya kabel pada malam hari karena
suhu udaranya turun. Jika kabel dipasang dengan kencang maka
ketika kabel memuai atau menyusut, kabel dapat putus.
4. Sambungan rel kereta api
Pemasangan sambungan rel kereta api sengaja
dibuat bercelah yang bertujuan agar rel tidak bengkok
apabila mengalami pemuaian dan pertambahan Panjang.
Panjang celah antarsambungan harus diukur sedemikian
rupa sehingga tidak kurang antara Panjang celah dan
pertambahan panjang ketika memuai. Jika sambungan rel
tidak dibuat renggang, maka saat pemuaian rel dapat
membengkok.