Page 18 - E-MODUL BERBASIS STEM
P. 18
b. Temometer Zat Padat
1) Termometer bimetal
Thermometer bimetal menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan
adanya perubahan suhu, dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal
ditahan atau tidak bergerak dan ujung lainnya menempel ke gir penunjuk. Semakin besar
suhu, keeping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak
ke kanan ke arah angkah yang lebih besar. Jika suhu turun, jarum penunjuk bergerak
kekiri ke arah angka yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa berbentuk lingkaran.
Gambar 1. 10 Termometer Bimetal
Sumber :belajar kemendikbud .go.id
2) Termometer hambatan
Untuk mengukur suhu yang tinggi, tidak mungkin menggunakan thermometer
yang zat cair. Thermometer logam adalah thermometer yang paling dapat digunakan
dalam industry untuk mengukur suhu diatas 1000o C. salah satu termometer yang dibuat
berdasarkan perubahan hambatannya adalah thermometer hambatan platina. hambatan
listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini
dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada thermometer hambatan.
Cara kerja thermometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar panas
ke sasaran, misalnya lelehan besi panas pada pada pengelolaan besi atau baja. Paanas
tersebut direspon oleh hambatan (R), kemudian energy listrik yang bersangkutan diubah
menjadi energy gerak yang dapat menunjukka angka tertentu pada skala suhu.
Science, Technology, Engineering, and Mathematics 2022 18