Page 43 - ACTIVE EDISI JANUARI 2019
P. 43
FEATURE
hingga promosi di media cetak dan elektronik. “Sampai
papan nama kelompok saja diperhatikan Pupuk Kaltim,
bahkan terakhir kami juga dibantu mesin jahit untuk
menunjang produksi,” tambah dia.
Perlahan namun pasti, kesadaran masyarakat, khususnya
IRT di sekitar pemukimannya mulai tampak. Kelompok
Mitra Sukses terus menggiatkan pemberdayaan IRT
melalui usaha kerajinan dan menjadi nilai tambah
dalam peningkatan perekonomian keluarga. “Sekarang
kondisi sekitar sini mulai bersih, sampah-sampah tidak
ada lagi dibuang sembarangan, karena semua bisa
dimanfaatkan. Meski tidak langsung perubahan yang
besar, setidaknya perlahan kita coba mengurangi
(sampah),” papar Inas.
Berkat pembinaan Pupuk Kaltim, dia bersama anggota
kelompok Mitra Sukses mulai dilirik dan dipercaya
berbagai pihak untuk kebutuhan souvenir, hingga
menjadi instruktur pelatihan daur ulang sampah di
berbagai instansi dan lembaga pendidikan. Inas
juga menjajaki kerjasama dengan sejumlah laundry,
khususnya untuk bahan baku kantong plastik bekas.
Menurut dia, usaha cuci baju tersebut menjadi salah satu
pengguna plastik dengan jumlah tak sedikit, utamanya
untuk kemasan pakaian pelanggan. Peluang ini yang
dia manfaatkan sebagai bahan baku tambahan, selain
yang didapat para anggota dari berbagai lokasi. Dengan
memberdayakan IRT di sekitar rumahnya, Inas berharap
Kelompok Mitra Sukses dapat semakin berkembang
dan mampu memperluas jenis usaha. Apalagi dengan
konsep go to home, berbagai produk yang dipesan
terkadang dibawa para anggota untuk diselesaikan
di rumah masing-masing. “Jadi kami kumpul hanya
untuk mengolah bahan baku saja, kalau ada pekerjaan
yang belum selesai bisa diselesaikan di rumah. Jadi
produktivitas ada, pekerjaan rumah tangga juga tidak
bentuk. Di situ dia mulai kenal bantuan modal usaha terbaikan,” ungkap Inas.
Mitra Binaan dari Departemen CSR Pupuk Kaltim.
Atas gagasan anggota kelompoknya, mendorong Omzet pun terbilang lumayan, meski belum secara
Inas mencoba mengajukan bantuan permodalan. signifikan. Namun paling utama dari gagasan ini kata
Apalagi ruang jahit yang biasa dia gunakan untuk Inas, agar lingkungan sekitar pemukiman dapat terus
menampung hasil kerajinan dan souvenir, butuh terjaga dan para IRT lebih produktif, serta mampu
perluasan agar bisa tertata dengan baik. “Karena menghasilkan. “Kami belum mematok berapa omzet
sudah mulai banyak kerajinan yang dihasilkan, bulanan, karena pesanan masih fluktuatif. Tapi saat
akhirnya ruangan jadi penuh. Atas saran teman, ada orderan, hasilnya itu kami bagi selain untuk
saya coba ajukan bantuan ke Pupuk Kaltim. Ternyata pengembangan usaha,” ujar Inas.
disambut baik dan saya dibantu Rp30 Juta untuk
modal,” lanjut Inas. Berbagai produk seperti tempat tisu, keranjang mini, tas,
hingga jas hujan berbahan daur ulang, terpajang rapi
Bantuan itu dia manfaatkan untuk perluasan galeri di galeri kelompok Mitra Sukses. Meski terbilang baru
souvenirnya, agar IRT selaku anggota kelompok menjadi mitra binaan, Inas berharap Pupuk Kaltim dapat
mampu lebih terdorong menciptakan berbagai terus membina kelompok usahanya agar makin maju
kreasi dari bahan daur ulang. Tak hanya dibantu dan mandiri, serta memberi manfaat bagi lingkungan
permodalan, dia bersama anggota Kelompok Mitra dan masyarakat dengan lebih luas. “Itu harapan kami,
Sukses diberi pendampingan serta pembekalan semoga ke depan kami bisa lebih mandiri. Sebab
melalui beragam pelatihan, di antaranya pelatihan pembinaan dari Pupuk Kaltim sangat membantu
daur ulang sampah, tata cara pemasaran secara perkembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat
offline dan online, pembukuan dan administrasi, di RT 19 Gunung Elai ini,” pungkas Inas.(*/vo/nav)
Active Pupuk Kaltim Edisi 29 Januari 2019 43