Page 41 - BUKU AJAR ELEKTRONIK KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS X SEMESTER II
P. 41
dalam pelarut (air). Misalnya natrium hidroksida (NaOH) meghasilkan satu ion
hidroksida dan satu ion natrium di dalam larutan air.
Penamaan basa tidak berbeda dengan senyawa biner pada umumnya, yaitu nama
kation diikuti nama hidroksida. Misalnya KOH dinamakan kalium hidroksida,
Mg(OH)2 dinamakan magnesium hidroksida, Al(OH)3 aluminium hidroksida dan
sebagainya.
Basa adalah senyawa yang dalam larutannya mengandung ion hidroksida atau
-
OH . Tata nama senyawa basa yang berasal dari unsur logam dan diikuti hidroksida
adalah:
• Logam dengan biloks tunggal
Nama Logam + Hidroksida
Contoh:
a. NaOH = Natrium hidroksida
b. Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida
c. Al(OH)3 = Alumunium hidroksida
d. Mg(OH)2 = Magnesium hidroksida
• Logam dengan biloks lebih dari satu jenis
Nama Logam (Biloks) + Hidroksida
Contoh:
a. CuOH = Tembaga (I) Hidroksida
b. Cu(OH)2 = Tembaga (II) Hidroksida
c. Co(OH)2 = Kobalt (II) Hidroksida
d. Co(OH)3 = Kobalt (III) Hidroksida
Selain tata nama senyawa berdasarkan aturan di atas, ada tata nama alternatif
menurut IUPAC berdasarkan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi dinyatakan dengan
angka Romawi I, II, III dan seterusnya yang ditulis setelah nama unsur atau ionnya,
tanpa spasi. Tata nama tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2.
35