Page 48 - WBC Januari 2018
P. 48

TRAVEL NOTES

        Sudah  lapar?  Saatnya makan makanan  khas
        Makassar.  Kita  melipir  sedikit  ke  Jl.  Bali.  Mie
        Anto,  itu spanduk yang tertera di  depan
        warung mie titi. Mie kering Makassar yang
        disiram kuah kental panas  dengan daging
        ayam, sayur dan udang. Wah, ini makanan
        yang enak sekali.


        Seteleh puas makan, mari melihat indahnya
        sunset pantai Losari.  Siapkan kamera
        dan  ambil  foto  silhouette  yang  keren  sambil                           Mie Titi
        menikmati pisang epe yang luar biasa di depan                                                                                                                        Pulau Kodingaren Keke
        pantai.  Silahkan  pilih  topping  yang  pas.  Gula
        merah alias  original,  durian,  cokelat,  keju, ah
        pokoknya enak semua. Wah indahnya dunia.
        Sempatkan beli oleh-oleh kain tenun, madu dan
        sebagainya di sekitaran Pantai Losari yah.

        Selanjutnya, jangan lupa melipir ke sisi kiri Pantai
        Losari  untuk merasakan wisata religi  juga,
        guys. Ada apa di sana? Ada mesjid apung.
        Mesjid  Amirul mukminin.  Sempatkan
        bersyukur atas kenikmatan dunia yang
        hampir seharian kita rasakan.
                                                                                                              ini bisa kita kunjungi di Jl. Serigala. Nah, yang   Wisata pulau  sudah, wisata sejarah sudah,
        Selanjutnya, kita makan-makan  lagi!.  Kali  ini                 Jalangkole                           perlu  diperhatikan,  jangan  lama-lama  yah   wisata religi sudah, wisata kuliner sudah, saatnya
                                                                                                                                                           membeli  oleh-oleh.  Jalangkote  dan  Lumpia
        kita mencoba Pallubasa.  Makanan yang bahan                                                           makannya,  karena  di  belakangmu  pasti  sudah
        utamanya adalah  isi  perut sapi  atau  kerbau.                                                       ada orang-orang yang mengantri.              Lasinrang,  boleh  di  coba.  Jalangkote  ini  agak
        Menariknya, Pallubasa ini disajikan panas-panas                                                                                                    mirip dengan pastel, hanya kulitnya lebih tipis
        dan dituangkan kuning telur yang masih mentah.                                                        Mengakhiri wisata kita yang hampir seharian,       dan di makan menggunakan sambal cair
                                                                                                                                                                     campuran cuka dan  cabe. Isiannya
        Jadi, bisa dibayangkan kuahnya yang kental sekali.                                                    mari sempatkan foto-foto di  Monumen                      daging,  sayuran,  kentang,  telur
        Pallubasa  yang terkenal                                                                              Mandala  pembebasan Irian Barat
                                                                                                              di malam hari. Kenapa malam?                                rebus dan mihun.  Nah,  kalau
                                                                                                              Karena lampu-lampu  warna-warni                               lumpianya berisi bengkoang,
                                                                                                              akan  menyoroti  monumen  ini.                                jadi  cocok untuk kita-kita
                                                                                                              Sehingga kita bisa  mengambil                                 yang  tidak  suka  aroma
                                                                                                              banyak hasil foto yang bagus-                                  rebung yang menyengat.
                                                                                                              bagus  di  sini.  Jangn  lupa                                  Nah,  lengkap sudah  jalan-
                                                                                                              juga   untuk    mengingat                                    jalan sehari kita di Makassar.
                                                                                                              sejarahnya.     Monumen                                     Semoga menginspirasi  dan
                                                                                                              empat lantai  ini  dibangun                          Lumpia Lansirang instagramable,  yah.  Jangan  lupa
                                                                                                              untuk          memperingati                              setiap  berwisata,  untuk  tetap
                                                                                                              perjuangan  rakyat Indonesia                            melestarikan keindahan dan Keep It
                                                                                                              dalam merebut kembali Irian Barat                     Clean, guys!
                                                                                                              (Papua)  dari tangan penjajah  Belanda
                                                                                                              pada  tahun  1962. Monumen  ini  ada di  jalan                   Penulis : Eva Maulina Aritonang
                                                                                                              Jenderal Sudirman, yah.                               Ilustrator : I Gusti Agung Ngurah Angga Wijaya

         46  | Volume 50, Nomor 1, Januari 2018 - Warta Bea Cukai                                                                                              Volume 50, Nomor 1, Januari 2018 - Warta Bea Cukai | 47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53