Page 114 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 114
ini kemudian dibentuk menjadi kata aslam yang berarti memeliharakan
dalam keadaan selamat, sentosa, dan berarti pula berserah diri, patuh,
tunduk dan taat. Dari kata aslama ini dibentuk kata Islam (aslama yuslimu
islaman), yan menandung arti sebagaimana terkandung dalam arti
pokoknya, yaitu selamat, aman, damai, patuh, berserah diri dan taat. Orang
yang sudah Islam dinamakan muslim, yaitu orang yang menyatakan dirinya
telah taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah SWT. Dengan
melakukan aslama, orang ini akan terjamin keselamatannya di dunia dan
akhirat. Selain itu, ada pula yang berpendapat, bahwa Islam
berartialistislam, yakni mencari keselamatan atau berserah diri, dan berarti
pula al-inqiyad yang berarti mengikat diri. Pengertian Islam dari segi bahasa
ini memiliki hubungan dengan dua hal sebagai berikut. Pertama, pengertian
Islam dari segi bahasa terkait erat dengan misi ajaran Islam, yakni
membawa kedamaian dan sejahteraan bagi kehidupan umat manusia.
Kedua, Islam dari segi bahasa, yakni berserah diri, patuh dan tunduk kepada
Allah SWT adalah sejalan dengan agama yang dibawa oleh para nabi dan
97
rasul sebelumnya.
2. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari 2 kata dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
artinya rakyat dan Cratos yang artinya kekuasaan atau kedaulatan. Menurut
Abraham Lincoln Demokrasi itu adalah sebuah sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi demokrasi itu adalah suatu sistem
pemerintahan yang bertumpu pada rakyat, dilakukan secara langsung oleh
rakyat atau melalui para wakil mereka melalui mekanisme pemilihan yang
berlangsung secara bebas. Dalam sejarahnya, demokrasi sering bersanding
dengan kebebasan (freedom). Namun demikian, demokrasi dan kebebasan
tidaklah identik. Demokrasi merupakan sebuah kumpulan ide dan prinsip
tentang kebebasan, bahkan juga mengandung sejumlah praktik dan prosedur
menggapai kebebasan yang terbentuk melalui perjalanan sejarah yang
97 Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 11-12
110