Page 117 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 117
stabilitas pendidikan yang mantap,usaha ini tidak akan berhasil. 100 Yang jelas,
Demokrasi tidak dapat diciptakan dalam sekejap, tetapi ini akan berproses dan
membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun demikian,krankran
demokrasi seharusnya dibuka secara secukupnya oleh pemerintah sehingga
tidak menyumbat arus yang semakin kuat yang mungkin kalau tidak tersalurkan
justru akan menjebol saluran yang ada. 101 Demokrasi juga mempengaruhi
pembangunan politik. Salah satu pandangan mengenai konsep pembangunan
politik adalah berhubungan dengan penguatan nilai-nilai dan praktek-praktek
bagi dasar demokrasi,maupun dengan kemajuan ke arah masyarakat yang
demokratis. 102
C. Islam dan Demokrasi
Memperbincangkan hubungan Islam dengan demokrasi pada dasarnya
sangat aksiomatis. Sebab Islam merupakan agama dan risalah yang mengandung
asas-asas yang mengatur ibadah, akhlak dan muamalat manusia. Sedangkan
demokrasi hanyalah sebuah sistem pemerintahan dan mekanisme kerja antar
anggota masyarakat serta simbol yang diyakini banyak membawa nilai-nilai
positif. Polemik hubungan demokrasi dengan Islam berakar pada sebuah
ketegangan teologis antara rasa kehausan memahami doktrin yang telah mapan
oleh sejarah dinasti-dinasti muslim dengan tuntutan untuk memberikan
pemahaman baru pada doktrin tersebut sebagai respon atas timbulnya fenomena
sosial yang terus berkembang. 103 Secara garis besar wacana Islam dan demokrasi
terdapat tiga pemikiran yaitu: 104
1. Islam dan demokrasi adalah dua sistem yang berbeda Kelompok ini sering
disebut sebagai kelompok islamis atau islam ideologis, yang memandang
islam sebagai sistem alternatif demokrasi, sehingga demokrasi sebagaimana
100 Mufti,Muslim. 2012. Teori-teori Politik: Bandung: Pustaka Setia. Hal. 112
101 Hasan,Ismail. 1996. Membangun Masyarakat Dinamis, Demokratis, dan Berkeadilan:
Yogyakarta: Ababil. Hal. 82
102 Harjanto,Nicolaus Teguh Budi. 1997. Memajukan Demokrasi Mencegah Demokrasi: Sebuah
wacana pembangunan politik: Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Hal. 109
103 Haryanto Al-Fandi, Desain Pembelajaran yang Demokratis dan Humanis (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), 50.
104 Ibid., 52-56
113