Page 98 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 98
Setelah habisnya masa kepemimpinan dinasti Abbasiyah, masa
selanjutnya di pegang oleh kesultanan Utamni yang juga berlangsung begitu
lama. Bahkan, ini terhitung hingga berabad-abad lamanya. Kala itu, di
bawah kepemimpinan Utsmaniyah, islam begitu berjaya dalam banyak hal.
Khususnya dalam perluasan wilayah, bisa di katakan bahwa Islam sudah
mencapai kesuksesannya.mMeski demikian, tetap saja pada masa ini Islam
tidak berada dalam satu kepemimpinan karena saat itu wilayah daulah
Utsmaniyah juga terbatas. Dan di sampingnya terdapat dua kepemimpinan
lainnya, yakni kerajaan Syafawi dan Mughal. Karena itulah masa tersebut
sering di sebut-sebut dengan masa 3 kerajaan besar Islam. Akan tetapi,
tetaplah Utsmani adalah yang terbesar diantara ketiganya.
5. Khalifah Islam Terakhir
Jika merujuk pada pembahasan sebelumnya, bisa di lihat bahwa
daftar kekhalifahan yang terakhir berada di tangan Daulah Utsmaniyah. Hal
ini menjadikan khalifah terakhirnya sebagai khalifah Islam terakhir. Pada
saat itu, kekhalifahan Islam Turki utsmani memang sangat berjaya di Eropa.
Bahkan, daulah ini hampir menguasai sepertiga dunia.
Namun, akhirnya mengalami keruntuhan juga. Hampir satu abad
yang lalu, tepatnya tahun 1924 M, Turki Utsmani berhasil di gulingkan oleh
bangsa Barat dengan motif dendam turun termurun yang masih mereka
rasakan.
Bersamaan dengan itu, akhirnya Islam di seluruh dunia akhirnya tidak
lagi di pimpin oleh satu kekhalifahan, tetapi tercerai-berai dalam banyak
negara dan wilayahnya masing-masing. Sultan terkahir yang merupakan
khalifah Islam terakhir kala itu adalah Sultan Abdul Hamid II, yang lahir di
Istanbul pada tahun 1842 M. Pada saat itu, sang sultan mewarisi tahta dari
pamannya.
Namun, sangat di sayangkan karena kondisi kerajaan yang
membentang begitu luasnya tersebut di wariskan dalam kondisi yang sangat
rumit dalam berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi. Beliau sendiri
merupakan sultan yang sangat teguh menjaga syari’at Islam di negaranya.
94