Page 12 - PC MARET 2021
P. 12

Cernak

            Sang Pahlawan
            Sang Pahlawan
            Sang Pahlawan






                                           Oleh: Turiyo Ragilputra



                    u  Farita  berdiri  di  pojok  ruangan.    Pak Ujang melambaikan tangan. Tampak
                    Pandangannya  menyapu  seluruh        seorang anak lelaki masuk dengan sikap ragu.
            Bsiswa.                                       Langkahnya  tersendat,  dan  lambat.  Ya,
                                                          Suryana kesulitan berjalan.
                 Pada  saat  suasana  kelas  tengah  di
            puncak keheningan, terdengar pintu diketuk.        Setelah berbisik  dengan  Bu  Farita, Pak
                                                          Ujang  berbicara  seraya  merangkul  pundak
                 “Maaf,  Bu  Farita,  kami  mengganggu,”
            tamu yang datang adalah Pak Ujang, kepala     anak baru itu.
            sekolah.                                           “Anak-anak, mulai hari ini, kelas kalian
                                                          tambah warga baru. Namanya Suryana. Bapak
                                          “ S i l a k a n
                                                          harap  kalian  bisa  berkawan  baik  dengan
                                             Pak.”
                                                          Suryana.”
                                                               Anak-anak mengiyakan.
                                                               Bagi  Suryana,  apabila  boleh  memilih,
                                                                  lebih  senang  tidak  pindah  sekolah.
                                                                    Suasana pergaulan dengan teman-
                                                                    teman  dan  guru  di  sekolah
                                                                    sebelumnya sangat baik.
                                                                         Tapi apa boleh buat. Ayahnya
                                                                   seorang sopir pribadi. Pak Hendro,
                                                                 majikannya,  harus  pindah  karena
                                                               mengemban jabatan baru. Sebagai sopir
                                                             pribadi,  ayah  Suryana  harus  ikut  pindah.
                                                           Maka  jika  kemudian  teman-teman  barunya
                                                          akan mengganggu, ia harus siap.
                                                               “Hai, anak baru! Apa alasanmu pindah ke
                                                          sekolah kami?” gertak seorang anak bernama
                                                          Joni.
                                                               “Kawan,”  kata  Suryana  tenang,
         ilustrasi: @muhalisofi                                    sekolah kami!” tukas Gofar angkuh.
                                                          “Mengapa kalian memusuhiku?”
                                                                   “Kamu  tidak  pantas  bersekolah  di


                                                                          “Lagipula,  apa  untungnya
                                                                        berkawan  denganmu?”  imbuh
                                                                         Ipin.

              12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17