Page 35 - BAB 5 MODUL
P. 35

(d) Buta Warna

                    Buta warna merupakan penyakit menurun.  keadaan ini dipengaruhi oleh macam sel konus
                 atau sel kerucut yang terdapat dalam retina. mata normal memiliki tiga macam sel konus yaitu

                 iodopsin merah, biru dan hijau. Terdapat dua jenis buta warna yaitu buta warna di kromatid dan
                 buta  warna  monokromatik.    Kromatid  hanya  memiliki  dua  macam  sel  konus,  sehingga  ada

                 beberapa macam buta warna kromatid seperti berikut:

                   -  buta warna merah protanopia
                   -  buta warna hijau deuteranopia

                   -  buta warna biru tritanopia
                    Pada buta warna monokromatik hanya memiliki satu macam sel konus, sehingga mengidap

                 penyakit buta warna total. Oleh karena itu, penderita hanya mampu melihat hitam dan putih.

                (e) Katarak
                    Katarak  adalah  perubahan  lensa  mata  yang  semula  bening  dan  tembus  cahaya  menjadi

               keruh, sehingga mengakibatkan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya katarak merupakan
               proses  penuaan  pada  mata.  Paparan  sinar  ultraviolet  jangka  panjang,  pengguna  obat-obat

               tertentu, misalnya diabetes, juga dapat menimbulkan katarak. Katarak bisa juga karena bawaan
               lahir, artinya semenjak dilahirkan anak sudah menderita katarak.

                    Berdasarkan  pemaparan  materi  tentang  lensa  cekung  dan  cembung.  Cobalah  perhatikan

               contoh soal berikut, agar Kamu lebih mampu memahami materi ini!

                                  Contoh Soal


                    1.  Pak  Putu  dan  Pak  Ketut  menderita  cacat  mata  hipermetropi  dan  menggunakan  kacamata
                    berukuran masing-masing +3,5 D dan +2 D. Perbandingan jarak baca mata  Pak Putu dan Pak

                    Ketut jika mereka tidak menggunakan kacamata dalah….
                    Penyelesaian:
                    Diketahui: P1 = +3,5 D, P2 = +2 D
                                  s’ = -6 cm
                    Ditanya: PP1 : PP2











                                                                                                          25
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40