Page 74 - Modul Bahasa Indonesia Kelas XI
P. 74

69     Bahasa Indonesia




                     “Pak, sudah sore begini, apa yang bapak Aulia bukannya mengerti perasaanku,
                     kerjakan di lab? Aku bertanya dengan wajah justru bikin aku kesal. Ceritanya begini,
                     penasaran.                                     waktu Ujian Tengah Semester (UTS) dia
                     “Oh ini, bapak sedang riset alat yang bapak kesusahan menjawab soal pelajaran
                     kembangkan     untuk   pentas   robot  nanti. Biologi, disaat itu dia melihat ke arahku.
                     Makanya bapak ke sini mau minta ajararin ke Aku dan Aulia tidak satu bangku, Aulia
                     pak Sultan” ujarnya                            tepat di depan tempat aku duduk.
                     Pak Sultan sendiri adalah kepala lab robotika “Sin, kamu tahu ngga nomor 5 essay?
                     yang kini menjadi kepala jurusanku.            minta jawabannya dong satu aja!” tanya
                     “Loh, bapak seharusnya tidak perlu repot-repot  Aulia sembari memohon.
                     datang dan belajar di lab ini. Biar mahasiswa  “Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!”
                     bapak saja yang datang kesini” sambungku.      jawabku.
                     “Bukan begitu, ko. Bapak sendiri dari dulu  “Yah kamu..” sembari jengkel.
                     ingin  belajar  mengenai  system  gerak  pada  Aku cuek saja akan hal itu dan berharap
                     robot ini, kebetulan kan sekarang Pak Sultan  bahwa dia akan intropeksi diri. Coba
                     ada disini” balasnya.                          bayangkan, dia sudah membuatku sakit
                     Kekagumanku kepadanya semakin menjadi- hati dan dia ingin meminta jawaban UTS.
                     jadi, mengingat usianya yang sudah lanjut tapi Beberapa hari kemudian hasil nilai UTS
                     keinginan   belajarnya  masih   saja   tinggi. Biologi dibagikan dan diumumkan. Aku
                     Berbeda denganku, di umurku yang masih mendapat   nilai   90   sedangkan   Aulia
                     muda kadang aku masih saja berjibaku dengan mendapat  nilai  75.  Aku  bisa  melihat
                     rasa malas yang meradang. Benar kata orang tatapan iri di sahabatku itu, dan aku sadar
                     tuaku, mencari ilmu itu sebenarnya bukan bahwa bersahabat dengan orang yang suka
                     sampai ke negeri China, tapi sampai ujung iri hati adalah hal yang susah.
                     usia.



                   11. Perbedaan yang terdapat pada kedua cerpen di atas adalah…
                       a. Cerpen I diawali dengan pengenalan tokoh, sedangkan cerpen II diawali dengan
                          langsung kejadian.
                       b.  Cerpen I diawali dengan pengenalan tokoh dan cerpen II juga diawali dengan
                          pengenalan tokoh.
                       c.  Cerpen I diakhiri dengan rasa kagum tokoh utama terhadap dosennya, sedangkan
                          cerpen II diakhiri dengan rasa kekecewaan tokoh utama terhadap sahabatnya.
                       d.  Cerpen I dan II bertemakan persahabatan.
                       e.  Cerpen I menggunakan sudut pandang orang pertama, sedangkan cerpen II
                          menggunakan sudut pandang orang ketiga.

                   12. Perbedaan amanat yang terdapat pada kedua cerpen di atas adalah…
                       a. Cerpen I mengamanatkan bahwa belajarlah sampai ujung usia karena ilmu akan terus
                          berkembang, sedangkan cerpen II mengamanatkan bahwa rasa iri hati hanya akan
                          menghilangkan hubungan baik atau persahabatan.
                       b.  Cerpen I mengamanatkan bahwa belajarlah sampai ke negeri Cina, sedangkan cerpen
                          II mengamanatkan bahwa janganlah mencontek saat ujian.
                       c.  Cerpen I mengamanatkan bahwa banyaklah bertanya saat kamu tidak memahami
                          sebuah ilmu, sedangkan cerpen II mengamanatkan bahwa jangan menjadi orang yang
                          sensitif.


                                                                                                               69
                                                                                          Bahasa Indonesia
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79