Page 78 - Modul Bahasa Indonesia Kelas XI
P. 78

73     Bahasa Indonesia




                       C. analisis
                       D.  dramatisir
                       E. sosialitik



                          “De, ibu lebih menghargai kamu meminta ke ibu, sekalipun kamu sedang dihukum.
                       Dari pada mencuri seperti ini kan tidak baik” kata ibu sambil mengelus rambut adikku. Dia
                       hanya tertunduk malu dengan rasa bersalahnya yang terpampang jelas dari wajahnya.
                       Setalah dinasehati, adikku mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada ibu dan aku,
                       serta benar-benar berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

                   22. Seperti yang kita ketahui, unsur pembangun cerpen ada dua, yakni unsur intrinsik dan
                       ekstrinsik. unsur ekstrinsik yang terdapat pada potongan cerita di atas adalah….
                       a. nilai-nilai kehidupan pada cerpen
                       b. latar belakang penulis
                       c. latar sosial penulis
                       d. latar budaya penulis
                       e. latar sosial budaya cerita diciptakan

                       Perhatikan soal berikut ini untuk soal nomor 23-25!

                                            Kisah Seorang Penjual Koran
                              Di ufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alam
                       pun masih diselimuti embun pagi. Seorang anak mengayuh sepedanya di tengah jalan yang
                       masih lengang. Siapakah gerangan anak itu? Ia adalah seorang penjual Koran, yang
                       bernama Doni.
                              Menjelang pukul lima pagi, ia telah sampai di tempat agen koran dari beberapa
                       penerbit. “Ambil berapa Doni?” tanya Bang Karno. “Biasa saja.”jawab Doni. Bang Karno
                       mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa Doni untuk langganannya.
                       Setelah selesai, ia pun berangkat.
                              Ia mendatangi pelanggan-pelanggan setianya. Dari satu rumah ke rumah lainnya.
                       Begitulah pekerjaan Doni setiap harinya. Menyampaikan koran kepada para pelanggannya.
                       Semua itu dikerjakannya dengan gembira, ikhlas dan rasa penuh tanggung jawab.
                       Ketika Doni sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda.
                       Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik berwarna hitam. Doni jadi gemetaran.
                       Benda apakah itu? Ia ragu-ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi
                       peledakan bom dimana-mana. Doni khawatir benda itu adalah bungkusan bom. Namun
                       pada akhirnya, ia mencoba membuka bungkusan tersebut. Tampak di dalam bungkusan itu
                       terdapat sebuah kardus. “Wah, apa isinya ini?’’tanyanya dalam hati. Doni segera membuka
                       bungkusan dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya ia, karena di dalamnya terdapat kalung
                       emas dan perhiasan lainnya. “Wah apa ini?”tanyanya dalam hati. “Milik siapa, ya?” Doni
                       membolak-balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi
                       karena ada kartu kredit di dalamnya. “Lho,…ini kan milik Pak Alif. Kasihan sekali Pak
                       Alif , rupanya ia telah kecurian.”gumamnya dalam hati.
                              Apa yang diperkirakan Doni itu memamg benar. Rumah Pak Alif telah kemasukan
                       maling tadi malam. Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah
                       dikumpulkannya terjatuh. Doni dengan segera memberitahukan Pak Alif. Ia menceritakan



                                                                                                               73
                                                                                          Bahasa Indonesia
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83