Page 76 - Modul Bahasa Indonesia Kelas XI
P. 76

71     Bahasa Indonesia




                       Perhatikan teks di bawah ini untuk soal nomor 16-18!

                                           Belajar dari yang Tak Pernah Diajar
                              Pagi itu aku yang sedang sarapan dengan tenang tiba-tiba tersendak karena melihat
                       jam sudah pukul 7. Aku menggoes sepeda. Sialnya gerbang sekolah sudah ditutup dan pak
                       satpam dengan wajah kesal berkata padaku di balik gerbang.
                              Lalu dibukakannya pintu gerbang itu, namun aku dan beberapa murid lain dihukum
                       dengan berdiri di lapangan basket sampai jam pertama selesai. Aku melirik pos satpam,
                       sebuah tempat dimana laki-laki itu setiap pagi datang dan bekerja sampai sore hari tiba.
                       Namanya adalah Pak Asep, tapi anak-anak sering memanggilnya “Mang Oray”, entah aku
                       tak tau siapa pencetus panggilan tersebut pada Pak Asep. Dia sangat popular di SMA
                       Negeri 1 karena dekat dan ramah dengan murid-murid, khususnya murid laki-laki.
                              Lama setelah itu aku juga semakin akrab dengan satpam tersebut, yang kawan-
                       kawanku selalu memanggilnya Mang Oray. Pernah suatu ketika dia menceritakan
                       kepadaku dan kawan-kawanku tentang dia sewaktu seusia kami.
                              “Dulu, Mamang pernah sekolah seperti kalian. Tapi mamang tidak bisa
                       melanjutkannya hingga selesai, karena orang tua mamang tidak bisa membiayainya”
                       imbuh dia dengan senyum menutupi.
                              “Kalian,  harus  memanfaatkan  kesempatan  kalian  untuk  mengais  ilmu  disini,
                       makanya mamang suka marah pada kalian yang suka terlambat masuk” sambungnya.
                              Dia kemudian melanjutkan ceritanya. Ternyata di rumahnya dia menyediakan
                       perpustakaan mini untuk para tetangganya yang ingin sekolah namun terkendala ekonomi
                       keluarga. Aku pun sangat kagum dengan perjuangan Pak Asep. Ditengah biaya hidup yang
                       semakin susah, kulit kian keriput serta rambut kian memutih, dia masih bisa membantu
                       orang-orang di sekitarnya. Terimakasih, Pak.
                   16. Klimaks yang tepat pada cerpen di atas adalah…
                       a. Aku menggoes sepeda. Sialnya gerbang sekolah sudah ditutup dan pak satpam
                          dengan wajah kesal berkata padaku di balik gerbang.
                       b.  Aku melirik pos satpam, sebuah tempat dimana laki-laki itu setiap pagi datang dan
                          bekerja sampai sore hari tiba.
                       c.  “Dulu, Mamang pernah sekolah seperti kalian. Tapi mamang tidak bisa
                          melanjutkannya hingga selesai, karena orang tua mamang tidak bisa membiayainya”
                          imbuh dia dengan senyum menutupi.
                       d.  “Kalian, harus memanfaatkan kesempatan kalian untuk mengais ilmu disini, makanya
                          mamang suka marah pada kalian yang suka terlambat masuk” sambungnya.
                       e.  Dia kemudian melanjutkan ceritanya. Ternyata di rumahnya dia menyediakan
                          perpustakaan mini untuk para tetangganya yang ingin sekolah namun terkendala
                          ekonomi keluarga.

                   17. Karakter Mang Oray pada cerpen di atas yaitu…
                       a. Baik hati dan sangat tegas.
                       b. Mudah akrab, ramah, dan peduli sosial.
                       c. Ramah, mudah akrab, dan galak.
                       d. Galak, tegas, dan baik hati.
                       e. Galak, ramah, dan tegas.


                                                                                                               71
                                                                                          Bahasa Indonesia
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81