Page 132 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 132
Judul Kasus BP Jamsostek Berbeda dengan Kasus Jiwasraya dan Asabri, Ini
Penjelasan Ahli
Nama Media beritasatu.com
Newstrend Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://www.beritasatu.com/ekonomi/745849/kasus-bp-jamsostek-
berbeda-dengan-kasus-jiwasraya-dan-asabri-ini-penjelasan-ahli
Jurnalis FMB
Tanggal 2021-03-15 13:06:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) Pertama, emiten-eminten yang sahamnya dibeli
BP Jamsostek merupakan emiten-emiten yang juga dibeli para investor saham pada umumnya.
Kedua, penurunan nilai investasi saham BP Jamsostek disebabkan risiko pasar. Ketiga, risiko
pasar yang dialami BP Jamsostek setelah dilakukan diversifikasi saham mengikuti indeks pasar
saham. Keempat, penurunan nilai investasi saham BP Jamsostek tidak berdampak pada
kemampuan dalam pembayaran klaim
neutral - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) BP Jamsostek memiliki profil risiko investasi
saham cenderung konservatif, yakni mengikuti indeks pasar saham. Emiten-emiten saham yang
berada dalam portofolio investasi BP Jamsostek merupakan penghuni tetap indeks pasar
neutral - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) Dengan kata lain, semua emiten tersebut, pada
umumnya, merupakan emiten-emiten pilihan utama para investor karena memiliki kinerja yang
bagus, mapan, dan memiliki kapitalisasi pasar saham yang besar atau big caps
neutral - Ardo R. Dwitanto (Pengamat Ekonomi) Meskipun terjadi unrealized loss pada investasi
saham, secara keseluruhan nilai dana kelola investasi BP Jamsostek meningkat terus sejak tahun
2015. Per Desember 2015, nilai dana investasi BP Jamsostek sebesar Rp 206,05 triliun dan
meningkat terus hingga akhir tahun 2020 nilai dana investasinya sebesar Rp 486,38 triliun atau
meningkat sebesar 137%
Ringkasan
Pengamat Ekonomi Ardo R. Dwitanto angkat bicara terkait penyidikan yang dilakukan Kejaksaan
Agung (Kejagung) RI terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) terkait unrealized loss.
Ardo menegaskan, penurunan nilai investasi saham BP Jamsostek berbeda secara mendasar
pada investasi saham pada Jiwasraya dan Asabri. Paling tidak ada empat hal yang menjadi
pertimbangan.
131