Page 19 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 19

MENAKER:  PENANGANAN  DAMPAK  COVID-19  TAHUN  2020  TUNJUKKAN  HASIL
              POSITIF
              Jakarta  -  Upaya  pemerintah  menanggulangi  dampak  COVID-19  sepanjang  tahun  2020
              berdampak sangat signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN), termasuk di sektor
              ketenagakerjaan.

              Bahkan program yang digulirkan pemerintah dalam pemulihan di sektor ketenagakerjaan telah
              melebihi dari jumlah penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19.

              "Sejumlah  indikator  makro  menunjukkan  sinyal perbaikan yang juga  berdampak  positif pada
              pemulihan di sektor ketenagakerjaan," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Rapat
              Kerja  (Raker)  dengan  Komisi  IX  DPR  RI  di  Komplek  Parlemen,  Senayan,  Jakarta,  Senin
              (15/3/2021).

              Pemerintah, kata Menaker Ida, terus berupaya membangkitkan perekonomian di tahun 2021.
              Salah satu fokus utama yang menjadi penentu adalah pemulihan di sektor kesehatan melalui
              program vaksinasi.

              "Harus  ada  optimisme  hadapi  tahun  2021.  Pemulihan  dengan  semangat  optimisme.  Mudah-
              mudahan kita mendapatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2021," katanya.

              Menurut Menaker Ida, penanganan dampak COVID-19 yang menuai hasil positif tersebut tak
              lepas dari berbagai program yang dijalankan Kemnaker.
              Sebanyak 10 program Kemnaker dijalankan untuk memulihkan sektor ketenagakerjaan akibat
              COVID-19  tersebut  yakni  pelatihan  vokasi  dengan  metode  blended  training  yang  melibatkan
              121.049  orang,  pemagangan  di  industri  (19.475),  pelatihan  peningkatan  produktivitas  bagi
              tenaga kerja (11.346), sertifikasi kompetensi (749.307), penempatan tenaga kerja dalam negeri
              (836.181),  penempatan  tenaga  kerja  di  luar  negeri  (112.700),  pelatihan  wirausaha  baru
              (212.260), inkubasi bisnis (4.080), padat karya (106.014), dan gerakan pekerja sehat (24.000).

              "Total Kemnaker telah menyasar sebanyak 2.196.412 orang untuk penanganan dampak COVID-
              19  ini,"  ujar Menaker  Ida  didampingi  Sekjen  Kemnaker  Anwar  Sanusi  dan  beberapa  pejabat
              eselon I Kemnaker.

              Menaker  Ida  menambahkan,  program  PEN  yang  menyasar  sektor  ketenagakerjaan  telah
              melibatkan total 32.421.400 orang.
              Program  tersebut  terdiri  dari  bantuan  subsidi  gaji/upah  bagi  pekerja/buruh  (BSU)  sebanyak
              12.265.437 orang, Kartu Prakerja (5.509.055), bantuan produktif usaha mikro (12 juta), dan
              padat karya Kementerian/Lembaga (2.6464.948).

              Dengan demikian, lanjut Menaker Ida, upaya pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi
              COVID-19  di  sektor  ketenagakerjaan,  baik  dari  program  yang  ada  di  Kemnaker  maupun
              dukungan PEN telah menyasar pada 34.617.852 orang.

              "Capaian ini sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak COVID-19 yang disurvei oleh BPS
              mencapai 29,12 juta orang," kata Menaker Ida.

              Menaker Ida mengungkapkan 29,12 juta orang usia kerja yang terdampak COVID-19 itu berasal
              dari pengangguran karena COVID-19 sebanyak 2,56 juta, orang bukan angkatan kerja (BAK)
              karena COVID-19 (0,76 juta), sementara tak bekerja karena COVID-19 (1,77 juta), dan bekerja
              dengan pengurangan jam kerja (shorten hours) karena COVID-19 (24,03 juta).





                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24