Page 54 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 54

"Namun, keterangannya menurut kami selaku kuasa hukum, (saksi) tidak mengerti mengenai
              fakta postingan Jumhur Hidayat. Dia tidak melihat postingannya dan dia tidak tahu sama sekali
              terkait faktanya," kata Oky.

              Oky  melanjutkan,  Agatha  selaku  saksi  memaparkan  pandangannya  selaku  perumus  Undang-
              Undang tersebut  sebelum disahkan.

              Dalam  sidang  kali  ini,  saksi  juga  kerap  mengeluarkan  pandangannya  selaku  tim  penyusun
              Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja.

              "Bahkan, banyak sekali fakta mengenai pandangan dia sebagai salah satu anggota perumus dan
              penyusun UU Cipta Kerja," sambungnya.

              Sebut  Cuitan  Salah  Dalam  kesaksiannya,  saat  Undang-Undang  Cipta  Kerja  saat  itu  masih
              rancangan disusun, Agatha mengaku menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar
              Negeri Kemenaker.

              Saat itu, dia mengaku ikut membahas mengenai klaster ketenagakerjaan dalam Undang-Undang
              Cipta Kerja.

              JPU kemudian bertanya pada Agatha terkait cuitan Jumhur di media sosial  Twitter yang jadi
              biang persoalan ini.

              Sebagaimana diketahui, sang pentolan KAMI itu sempat mengkritisi isu Omnibus Law - Undang-
              Undang Cipta Kerja dengan kalimat 'bangsa kuli dan terjajah' dalam cuitannya.

              "Terkait twit yang di pos oleh saudara jumhur Hidayat, 'mari bergabung yang akan Indonesia
              bangsa kuli dan terjajah', apakah undang-undang itu akan mengarah ke sana?," tanya jaksa di
              ruang sidang utama.

              Agatha pun menampik kebenaran dalam cuitan Jumhur. Menurut dia, pernyataan itu tidak tepat
              lantaran Undang-Undang Cipta Kerja disusun tidak mengarah pada seperti apa yang disebut oleh
              Jumhur.




































                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59