Page 50 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 50

MENAKER SEBUT MITIGASI DAMPAK PANDEMI DI KETENAGAKERJAAN SASAR 34,6
              JUTA ORANG
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, upaya mitigasi pemerintah dalam mengatasi
              dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan sepanjang 2020 telah menunjukkan hasil
              signifikan.

              "Sejumlah  indikator  makro  menunjukkan  sinyal perbaikan yang juga  berdampak  positif pada
              pemulihan di sektor ketenagakerjaan," ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR
              RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021).

              Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan mitigasi di sektor tersebut telah
              menyentuh 34.617.852 orang.

              Angka itu terdiri dari 32.421.400 orang dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sektor
              ketenagakerjaan dan 2.196.412 orang dari 10 program Kemnaker.

              Adapun program PEN terdiri dari bantuan subsidi gaji atau upah bagi pekerja atau buruh (BSU)
              sebanyak  12.265.437  orang,  Kartu  Prakerja  (5.509.055),  bantuan  produktif  usaha  mikro  (12
              juta), dan padat karya Kementerian atau Lembaga (2.646.948).

              Sementara itu, kata Ida, 10 program Kemanker, yakni pelatihan vokasi dengan metode blended
              training  yang  melibatkan  121.049  orang,  pemagangan  di  industri  (19.475),  dan  pelatihan
              peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja (11.346).
              Lalu  sertifikasi  kompetensi  (749.307),  penempatan  tenaga  kerja  dalam  negeri  (836.181),
              penempatan tenaga kerja di luar negeri (112.700), pelatihan wirausaha baru (212.260), inkubasi
              bisnis (4.080), padat karya (106.014), dan gerakan pekerja sehat (24.000).

              "Capaian ini (34.617.852 orang) sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid-19 yang
              disurvei Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 29,12 juta orang," katanya dalam keterangan
              tertulis yang dierima Kompas.com, Senin.

              Ida memaparkan, dari 29,12 juta tersebut sebanyak 2,56 juta berasal dari pengangguran akibat
              Covid-19 dan 0,76 juta merupakan bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19.

              Sementara  itu,  jumlah  tak  bekerja  karena  Covid-19  adalah  sebanyak  1,77  juta  dan  bekerja
              dengan pengurangan jam kerja (shorten hours) karena Covid-19 mencapai 24,03 juta.

              "Total  penduduk  usia  kerja  sebanyak  203,97  juta  orang.  Persentase  penduduk  usia  kerja
              terdampak  Covid-19  sebesar  14,28  persen.  Sedangkan  angkatan  kerja  terdampak  Covid-19
              sebesar 20,51 persen," jelasnya.

              Ida juga mengatakan, penanganan dampak Covid-19 menuai hasil positif tak lepas dari berbagai
              program yang dijalankan Kemnaker.

              Meski  begitu,  Menaker  menambahkan,  pemerintah  terus  berupaya  membangkitkan
              perekonomian pada 2021. Salah satu fokus utama yang menjadi penentu adalah pemulihan di
              sektor kesehatan melalui program vaksinasi.

              "Harus ada optimisme hadapi 2021.

              Pemulihan  dengan  semangat  optimisme.  Mudah-mudahan  kita  mendapatkan  pertumbuhan
              ekonomi positif di tahun 2021," katanya.





                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55