Page 46 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 46

PENGACARA ANGGAP SAKSI DARI KEMENAKER TAK PAHAM FAKTA CUITAN
              JUMHUR
              "Sidang kali ini masih pemeriksaan saksi dari JPU. Tadi ada satu saksi fakta dari pihak Kemnaker.
              Namun, keterangannya menurut kami selaku kuasa hukum, (saksi) tidak mengerti mengenai
              fakta postingan Jumhur Hidayat," ujar salah satu kuasa hukum Jumhur, Oky Wiratama, seusai
              persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Senin (15/3/2021).

              Oky  mengatakan  saksi tidak  melihat  secara  langsung  cuitan  yang  dibuat  Jumhur.  Selain  itu,
              Agatha menyebut saksi tidak mengetahui fakta mengenai omnibus law UU Cipta Kerja.

              "Dia tidak melihat postingannya dan dia tidak tahu sama sekali terkait faktanya. Bahkan banyak
              sekali fakta mengenai pandangan dia sebagai salah satu anggota perumus dan penyusun UU
              Cipta Kerja," katanya.

              Diketahui, saksi yang dihadirkan JPU dalam sidang lanjutan kali ini ialah Agatha Widyawati dari
              Kemenaker.

              Sebelum menyampaikan keterangan, Agatha mengatakan, saat penyusunan omnibus law RUU
              Cipta Kerja, dia menjabat Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Kemenaker.

              Namun,  pada  Desember  2020,  Agatha  mengaku  sudah  menempati  jabatan  lain.  Agatha
              mengatakan pihaknya membahas soal klaster ketenagakerjaan di omnibus law UU Cipta Kerja.

              Setelah itu, jaksa mulai memberikan sejumlah pertanyaan. Salah satunya mengenai kebenaran
              cuitan yang dibuat Jumhur.

              "Terkait tweet yang di- post oleh Saudara Jumhur Hidayat, 'mari bergabung yang akan Indonesia
              bangsa kuli dan terjajah', apakah undang-undang itu akan mengarah ke sana?" tanya jaksa di
              ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Senin (15/3).

              Agatha kemudian menanggapi JPU terkait unggahan Jumhur tersebut. Menurutnya, isi unggahan
              yang dibuat Jumhur tidak tepat.

              "Jadi  tidak  tepat,  jadi  tidak  ada  sedikit  pun  dari  mulai  rancangan  undang-undang  sebelum
              undang-undang disahkan itu, nggak ada arah ke sana," kata Agatha.

              Agatha menjelaskan, pembuatan omnibus law UU Cipta Kerja itu dibuat atas dua hal. Pertama,
              memberikan kesempatan kerja dan meningkatkan atas perlindungan pekerja.

              Dalam kesempatan itu, Agatha menegaskan, omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja dibuat
              atas inisiatif pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian.

              "Proses  penyusunan  diawali  oleh  seluruh  kementerian  di  bawah  koordinasi  Kemenko
              Perekonomian," katanya.
              (man/jbr).















                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51