Page 48 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 48
KEMNAKER SASAR 2.196.412 ORANG DALAM PENANGANAN DAMPAK COVID-19
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan berbagai program yang
dijalankan Kemnaker dalam menangani dampak COVID-19 menuai hasil positif. Setidaknya ada
10 program Kemnaker yang dijalankan untuk memulihkan sektor ketenagakerjaan akibat COVID-
19.
10 program tersebut antara lain pelatihan vokasi dengan metode blended training yang
melibatkan 121.049 orang, pemagangan di industri (19.475), pelatihan peningkatan
produktivitas bagi tenaga kerja (11.346), sertifikasi kompetensi (749.307), penempatan tenaga
kerja dalam negeri (836.181), penempatan tenaga kerja di luar negeri (112.700), pelatihan
wirausaha baru (212.260), inkubasi bisnis (4.080), padat karya (106.014), dan gerakan pekerja
sehat (24.000).
"Total Kemnaker telah menyasar sebanyak 2.196.412 orang untuk penanganan dampak COVID-
19 ini," ujar Ida dalam keterangan tertulis, Senin (15/3/2021).
Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta,
hari ini, Ida mengatakan program PEN yang menyasar sektor ketenagakerjaan telah melibatkan
total 32.421.400 orang.
Program tersebut terdiri dari bantuan subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh (BSU) sebanyak
12.265.437 orang, Kartu Prakerja (5.509.055), bantuan produktif usaha mikro (12 juta), dan
padat karya Kementerian/Lembaga (2.6464.948).
Dengan demikian, lanjut Ida, upaya pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi COVID-19
di sektor ketenagakerjaan, baik dari program yang ada di Kemnaker maupun dukungan PEN
telah menyasar pada 34.617.852 orang.
"Capaian ini sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak COVID-19 yang disurvei oleh BPS
mencapai 29,12 juta orang," kata Ida.
Ida mengungkapkan 29,12 juta orang usia kerja yang terdampak COVID-19 berasal dari
pengangguran karena COVID-19 sebanyak 2,56 juta, orang bukan angkatan kerja (BAK) karena
COVID-19 (0,76 juta), sementara tak bekerja karena COVID-19 (1,77 juta), dan bekerja dengan
pengurangan jam kerja (shorten hours) karena COVID-19 (24,03 juta).
"Total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta orang. Persentase penduduk usia kerja
terdampak COVID-19 sebesar 14,28 persen. Sedangkan angkatan kerja terdampak COVID-19
sebesar 20,51 persen," ucapnya Ia juga menuturkan upaya pemerintah menanggulangi dampak
COVID-19 sepanjang tahun 2020 berdampak sangat signifikan terhadap pemulihan ekonomi
nasional (PEN), termasuk di sektor ketenagakerjaan.
Bahkan program yang digulirkan pemerintah dalam pemulihan di sektor ketenagakerjaan telah
melebihi dari jumlah penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19.
"Sejumlah indikator makro menunjukkan sinyal perbaikan yang juga berdampak positif pada
pemulihan di sektor ketenagakerjaan," tuturnya.
Sebagai informasi, raker gabungan dengan agenda "Pokok Bahasan Penjelasan tentang Evaluasi
Penanggulangan COVID-19 Selama Satu Tahun Terakhir" dipimpin oleh Ketua Komisi IX DPR RI,
Felly Estelita Runtuwene.
Raker ini diikuti juga oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin; Ketua Satuan Tugas
Penanganan COVID-19, Doni Monardo; Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan
POM), Penny K Lukito; Direktur Utama PT. Biofarma, Honesty Basyir.
47