Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 135
bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif tantangan dunia kerja yang terdampak
COVID-19.
SIDANG GNB: INDONESIA AJAK NEGARA ILO PULIHKAN DAMPAK COVID-19
TERHADAP DUNIA KERJA
Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menghadiri Pertemuan
Tingkat Menteri Tenaga Kerja (PTM) Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual yang
dipimpin oleh Menteri Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Populasi Azerbaijan, Jumat
(4/6/2021) malam. PTM Tenaga Kerja GNB membahas beberapa isu ketenagakerjaan dan
kebijakan sosial serta bagaimana negara-negara menanggapi secara efektif tantangan dunia
kerja yang terdampak COVID-19.
Mewakili Menteri Ketenagakerjaan, Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, menegaskan agar GNB
mendesak ILO untuk memperkuat dukungannya kepada negara-negara Anggota dalam
mewujudkan pemulihan dunia kerja yang terdampak COVID-19.
"GNB harus mendesak ILO memperkuat dukungan kepada anggota-anggotanya dalam
mewujudkan pemulihan dampak COVID-19 terhadap dunia kerja, khususnya dalam tiga isu
penting," ujar Anwar Sanusi yang disaksikan Tuan Rumah, Menteri Tenaga Kerja dan
Perlindungan Sosial Penduduk Republik Azerbaijan, Sahil Babayev, melalui Siaran Pers Biro
Humas Kemnaker pada Minggu (06/06/2021).
Dalam paparannya, Anwar Sanusi menyebut isu pertama yang harus menjadi perhatian ILO.
yakni memastikan akses vaksinasi COVID-19 yang tepat waktu, terjangkau, dan adil untuk semua
negara. Menurutnya, Anggota GNB harus mendesak ILO untuk memperkuat keterlibatannya
dengan WHO untuk mewujudkan tujuan ini.
"ILO harus memprioritaskan vaksinasi COVID-19 bagi pekerja kesehatan dan pekerja garis depan
lainnya, serta pekerja kunci dan esensial, termasuk pelaut di semua negara yang terkena
dampak," kata Anwar Sanusi.
Kedua, memajukan ekonomi digital untuk menciptakan kesempatan kerja sebagai sarana
mengatasi ketimpangan antara negara berkembang dan negara maju.
"Karena itu, kami mendukung upaya GNB untuk mengatasi kesenjangan digital di antara
masyarakat di dalam negeri dan antar negara, serta untuk memobilisasi peningkatan kerja sama
pembangunan. Hal ini termasuk dukungan teknologi dan teknis untuk negara-negara
berkembang," ujar Anwar Sanusi.
Isu ketiga, lanjut Anwar Sanusi, yakni mengembangkan, menerapkan, dan mengadaptasi
rencana respon dan pemulihan nasional yang berpusat pada manusia, atas permintaan Negara
Anggota. Fokus dukungan khusus harus diberikan kepada negara-negara dengan kapasitas
terbatas untuk melaksanakan rencana tersebut.
"Dukungan sebagaimana dimaksud, para pekerja di wilayah Arab yang diduduki termasuk di
antara mereka yang paling rentan oleh dampak pandemi," kata Anwar Sanusi.
PTM GNB dihadiri lebih dari 120 Negara Anggota GNB, dan diwakili oleh 15 negara dalam sesi
General Debate. Ke-15 negara tersebut yakni Suriah, Kuba, Venezuela, Iran, Maroko, Palestina,
Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Belarus, Namibia, Mesir, dan Filipina.
134