Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 170

Manfaat nyata program tersebut diharapkan dapat dirasakan oleh para penerimanya, khususnya
              dalam menjaga daya beli di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19.
              Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari pada
              sebuah diskusi di Jakarta baru-baru ini mengungkapkan, sepanjang 2020 lalu, Kartu Prakerja
              menjangkau  5,5  juta  penerima  dengan  menyerap  Rp20  triliun  anggaran  yang  diamanatkan.
              Sementara itu, pada kuartal I/2021, manfaat Program Kartu Prakerja dirasakan oleh 2,77 juta
              peserta baru.

              Tahun ini, kata Denni, anggaran Kartu Prakerja mencapai Rp10 triliun di mana penyerapannya
              sudah  mencapai  98%.  Menurutnya,  program  ini  merupakan  solusi  konkret  bagi  masyarakat
              karena insentif yang diberikan mencapai Rp2,4 juta untuk setiap peserta.

              Selain program Kartu Prakerja, upaya meningkatkan keterampilan bagi masyarakat sebenarnya
              telah dilakukan sejak lama oleh Pemerintah. Antara lain melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang
              dikelola oleh Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
              Keberadaan BLK ini sangat membantu para lulusan sekolah yang ingin menambah keterempilan
              sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Melalui BLK ini pula, biasanya perusahaan-
              perusahaan mencari talenta-talenta baru sekaligus menyebarkan informasi lowongan pekerjaan
              yang sedang dibuka.
              Tak ingin ketinggalan, BLK yang biasanya identik dengan pelatihan-pelatihan sektor manufaktur,
              atau  jasa  kini  tampil  beda.  Tak  melulu  mengajarkan  keterampilan  mengelas,  instalasi  listrik,
              fesyen, atau yang lainnya. Kini ilmu yang didapatkan di BLK lebih beragam.

              Adalah BLK Komunitas yang digagas sejak tiga tahun silam yang kini menjadi jalan baru bagi
              pengembangan kualitas SDM di Tanah Air. Merujuk pada keberadaannya, BLK Komunitas adalah
              suatu unit atau fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga keagamaan seperti pondok
              pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, dan komunitas lainnya.
              BLK Komunitas keberadaanya tidak seperti BLK konvensional yang langsung di kelola Dinas-
              Dinas  Ketenagakerjaan  Provinsi.  Di  BLK  Komunitas,  penyelenggara  yang  berkerja  dengan
              Kemnaker  bisa  menyelenggarakan  pelatihan  kompetensi/keahlian  guna  memberikan
              keterampilan kerja kepada komunitas masyarakat di sektiar lembaga, sesuai dengan kebutuhan
              dunia kerja atau mendorong untuk berwirausaha.

              Terkait keberadaan BLK Komunitas ini, Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa pihaknya
              berkomitmen  untuk  menjaga,  mengembangkan,  dan  meningkatkan  kompetensi  SDM  di
              Indonesia melalui pelatihan yang diselenggarakan di BLK dan BLK Komunitas.

              Menurut  Ida,  Kemnaker  akan  terus  meningkatkan  peran  dan  mutu  BLK  Komunitas  serta
              menjamin manfaat dan keberlanjutannya dengan menyelanggarakan pelatihan-pelatihan sesuai
              kebutuhan pasar kerja lokal, tanggap peluang dan potensi, kreatif dan inovatif. Tidak lupa, pada
              program ini juga diharapkan dapat memperbanyak jejaring kerja sama dengan sektor industri.

              Dengan kehadiran lembaga-lembaga pemberi pelatihan ini, kita berharap ke depan akan muncul
              bakat-bakat  baru  yang  bisa  mengisi  pasar  tenaga  kerja.  Kesiapan  para  lulusannya  pun
              diharapkan tidak hanya bisa bekerja di perusahaan, tetapi bisa menciptakan pelang usaha sendiri
              dan dapat membuka lowongan kerja untuk orang lain.

              (ynt).





                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175