Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 91

KEPALA BP2MI BEBERKAN FAKTA MENGEJUTKAN SOAL DATA PMI ILEGAL,
              TERNYATA.
              Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebutkan
              sekitar 80 persen pekerja migran Indonesia (PMI) bersifat ilegal. Pasalnya, Benny menyebutkan
              berdasarkan data World Bank jumlah PMI mencapai 9 juta orang. Di sisi lain data resmi BP2MI
              hanya mencatat jumlah PMI hanya sekitar 3,7 juta jiwa.

              "Artinya  ada  5,37  juta  orang  yang  bekerja  di  luar  negeri  tetapi  tidak  terdata.  80  persen  di
              antaranya diperkirakan menjadi korban sindikat," kata dia usai sosialisasi Undang-Undang Nomor
              18 tahun 2017 tentang Perlindungan Tenaga Migran Indonesia, di Padang, Senin (7/6).

              Menurut Benny PMI ilegal tersebut bekerja menggunakan jasa sindikat dan mafia penempatan
              tenaga kerja, sehingga mendapatkan perlakukan tidak adil dari pemberi kerja di luar negeri.

              Peluang pelakuan tidak adil disinyalir karena PMI ilegal itu tidak bisa dilindungi karena negara
              tidak mengetahui keberadaan mereka.

              "Bagaimana akan melindungi jika negera tidak tahu?" katanya.

              Kendati  demikian,  Benny  menyebutkan  negara  tetap  akan  memberikan  perlindungan  jika
              bermasalah dan mengadu ke perwakilan BP2MI di luar negeri.

              "Baiknya negara seperti itu. Meski bekerja secara ilegal di luar negeri, saat kena masalah tetap
              dibantu," katanya.

              Oleh  karena  itu  Benny  menegaskan  agar  bisa  terlindungi  secara  menyeluruh  mulai  dari  pra
              keberangkatan, bekerja di luar negeri hingga pulang kembali ke tanah air maka pekerja migran
              itu harus melalui jalur resmi dan dokumen asli.

              "Kalau terdata, kami bisa pantau," katanya.

              Benny  menyebutkan  untuk  menghormati  PMI  sebagai  pahlawan  devisa  pemerintah  pun
              mengeluarkan UU Nomor 18 Tahun 2017.


              "UU ini juga mengatur dengan tegas kewenangan pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat
              desa  sehingga  mulai  dari  kualitas  tenaga  kerja,  pendampingan  hingga  perlindungan  bisa
              terlaksana dengan baik," ujarnya. (antara/jpnn)




























                                                           90
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96