Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 93
negative - Fadhli MR (Direktur Riset Cyrus Network) Yang belum bekerja sebelum mengikuti
program Kartu Prakerja itu ada sekitar 56 persen dan setelah mengikuti pengangguran menurun
menjadi 16,2 persen menjadi 39,8 persen
Ringkasan
Country Manager JobStreet Indonesia Faridah Lim membeberkan salah satu penyebab yang
membuat pencari kerja kesulitan mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut adalah ketidakmauan
meningkatkan kemampuan. "Tidak upskill atau tidak upgrade kemampuannya, itu akan membuat
mereka tidak relevan lagi dan sulit mendapat pekerjaan," ujar Faridah dalam diskusi online,
Jakarta, Senin (7/6). Faridah menjelaskan, survei internal perusahaan menyebut pada 2018
hingga 2020 industri teknologi informasi adalah sektor yang paling banyak belajar meningkatkan
skill. Tak heran, selama pandemi sektor ini paling banyak bertahan.
CATAT BAIK-BAIK, INI YANG BIKIN PELAMAR SULIT DAPAT PEKERJAAN
Jakarta - Country Manager JobStreet Indonesia Faridah Lim membeberkan salah satu penyebab
yang membuat pencari kerja kesulitan mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut adalah
ketidakmauan meningkatkan kemampuan.
"Tidak upskill atau tidak upgrade kemampuannya, itu akan membuat mereka tidak relevan lagi
dan sulit mendapat pekerjaan," ujar Faridah dalam diskusi online, Jakarta, Senin (7/6).
Faridah menjelaskan, survei internal perusahaan menyebut pada 2018 hingga 2020 industri
teknologi informasi adalah sektor yang paling banyak belajar meningkatkan skill. Tak heran,
selama pandemi sektor ini paling banyak bertahan.
"Setelah kami pelajari, berdasarkan survei top 10 pekerjaan yang kandidatnya paling banyak
meluangkan waktu untuk belajar ya emang tidak jauh daru pergeseran IT juga. IT industri yang
paling tinggi minat belajarnya. Jadi kalau dari sisi pekerjaan bidang IT itu peringkat utama,"
katanya.
Dia melanjutkan, sektor selanjutnya yang memiliki minat tinggi meningkatkan kemampuan baik
melalui trening maupun belajar sendiri adalah seni dan pekerja kreatif. Dua pekerjaan ini terus
berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
"Karena masa pergeseraan digital paling gampang belajar. Kemudian, urutan selanjutnya seni
dan pekerja kreatif. Dari seni dan pekerja kreatif ini paling banyak ingin meluangkan waktu
belajar," katanya.
Sementara itu, metode belajar yang paling banyak diminati oleh pekerja dalam pengembangan
skill adalah metode on the job training dan belajar mandiri. Lalu untuk sistem belajar yang mulai
ditinggalkan selama pandemi adalah konferensi dan seminar.
"Metode belajar ternyata tak banyak bergeser yaitu on the job training dan belajar mandiri. Di
mana dari 2018-2020, survei global 2 metode ini pilihan utama. Pergerseran adalah konferensi
dan seminar, sekarang tak ada lagi berpindah ke aplikasi mobile dan seluler. Ini merupakan
bentuk keinginan belajar bisa terkalahkan tetap memanfaatkan peluang yang ada," tandas
Faridah.
Reporter: Anggun P. Situmorang Sumber: Merdeka.com Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa
92