Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 94

menyatakan, dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu telah memberikan tekanan besar kepada
              sektor Ketenagakerjaan Indonesia.
              Hal ini tercermin dari tingginya jumlah usia kerja yang terdampak wabah virus corona jenis baru
              itu.

              "Dampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 tentu memberikan tekanan besar kepada sektor
              Ketenagakerjaan di Indonesia. Pada periode Agustus 2020 terdapat sekurang-kurangnya 29 juta
              penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19," ungkapnya dalam acara Laporan Indonesia's
              Occupational Employment Outlook 2020 (IOEO) dan Indonesia's Occupational Tasks and Skills
              2020 (IndoTaSk), Selasa (25/5).

              Suharso mengungkapkan, dengan 27 juta angkatan kerja yang terdampak pandemi Covid-19
              turut menyumbang peningkatan angka pengangguran hingga mencapai 7,07 persen dari 138,22
              juta angkatan kerja. Angka itu setara dengan 9,77 juta usia pekerja.

              "Artinya sebanyak 9,77 juta orang menganggur," terangnya.

              Ironisnya,  tingkat  pengangguran  terbuka  tersebut  masih  di  dominasi  oleh  lulusan  sekolah
              menengah kejuruan (SMK). Padahal, lulusan SMK tersebut merupakan calon tenaga kerja yang
              siap pakai.

              Merespon  tantangan  tersebut,  pemerintah  berkomitmen  untuk  menekankan  pembangunan
              sumber daya manusia (SDM) dilakukan secara holistik dan terintegrasi. Di antaranya melalui
              penyediaan sistem informasi pasar kerja yang kredibel dan berkelas.

              "Karena (sistem informasi pasar kerja) salah satu prasyarat yang harus dipenuhi. Ini sebagai
              bagian dari upaya reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita," bebernya.

              Reporter:  Sulaeman  Sumber: Merdeka.com  Survei  menemukan  jika  terjadi  penurunan  angka
              pengangguran sebesar 16,2 persen setelah peserta mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja.

              Ini terkuak dari survei Manajemen Program pelaksana Kartu Prakerja bekerja sama dengan Cyrus
              Network. Survei dilakukan terhadap penerima program prakerja dari gelombang 1-11.

              "Yang belum bekerja sebelum mengikuti program Kartu Prakerja itu ada sekitar 56 persen dan
              setelah  mengikuti  pengangguran  menurun  menjadi  16,2  persen  menjadi  39,8  persen,"  kata
              Direktur Riset Cyrus Network Fadhli MR dalam Pemaparan hasil survei Persepsi Penerima Kartu
              Prakerja, Kamis (20/5/2021).

              Fadhli  menjelaskan  dari  16,2  persen,  13  persen  diantaranya  mereka  berubah  atau
              bertransformasi menjadi wirausaha dan sebagian sisanya 3,2 persen menjadi karyawan atau
              bekerja di perusahaan.

              Selain itu, sebanyak 92,6 responden menyatakan sangat setuju ilmu yang didapatkan dalam
              pelatihan Kartu Prakerja bisa diaplikasikan di tempat kerja atau usaha, namun ada sebagian kecil
              7,1 yang mengatakan tidak setuju.

              Kemudian 98,7 persen responden juga menyatakan sangat setuju mendapatkan manfaat dari
              pelatihan Kartu Prakerja.

              Adapun survei ini menggunakan telesurvei yakni metode survei yang dilakukan secara jarak jauh
              menggunakan perangkat komunikasi berupa telepon seluler, maupun memanfaatkan teknologi
              informatika.



                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99