Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 OKTOBER 2019
P. 100

Title          BURUH ACEH PERLU BERSATU MEMPERJUANGKAN HAK-HAKNYA
               Media Name     kumparan.com
               Pub. Date      28 Oktober 2019
                              https://kumparan.com/acehkini/buruh-aceh-perlu-bersatu-memperjuangkan- hak-haknya-
               Page/URL
                              1s91KMCVrJ9
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive









               Masih ada persoalan terhadap kesejahteraan buruh di Aceh. Selain adanya
               perusahaan membayar upah di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP), juga
               lemahnya kekuatan pekerja dalam memperjuangkan hak-haknya.


               Hal itu mencuat dalam diskusi bertema 'Harapan Baru Dalam Meningkatkan
               Kesejahteraan Buruh' di 3in1 Caf, Banda Aceh, Senin sore (28/10). Acara difasilitasi
               oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama
               (Lakpesdam NU) Aceh dan jaringannya.

               Sekretaris Aliansi Buruh Aceh (ABA), Habibie Insuen, mengatakan pihaknya terus
               mengawal dan mengadvokasi hak-hak buruh dalam memperjuangkan
               kesejahteraannya. Salah satunya melalui berbagai aksi, maupun ikut memberikan
               masukan kepada Pemerintah Aceh dalam melahirkan kebijakan terkait buruh.

               Kata Habibie, mereka saat ini telah mengusulkan UMP Aceh 2020 sebesar Rp 3,48

               juta berdasarkan kajian kebutuhan hidup layak di Aceh. "Tetapi kemungkinan besar
               Pemerintah Aceh akan menetapkan UMP 2020 sebesar Rp 3,16 juta. Sebelumnya
               (tahun 2019) UMP Aceh sebesar Rp 2,95 juta," katanya.

               Dia menilai, kendati pemerintah telah menetapkan batasan UMP, tapi banyak
               perusahaan yang tidah membayarkan sesuai kebijakan tersebut. "Di sinilah perlu
               kekuatan pekerja memperjuangkannya," ujar Habibie.

               Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Adi Warsidi,
               mengatakan ada persoalan pekerja di Aceh yang belum berani terbuka untuk
               menuntut haknya, disebabkan persoalan lemahnya serikat pekerja. Ini didasari oleh
               ketakutan kehilangan pekerjaan, di tengah kondisi minimnya peluang kerja.
               "Sehingga kebanyakan buruh menerima saja dibayar di bawah UMP," katanya.


               Lemahnya pengawasan dari pemerintah terhadap perusahaan agar membayar upah
               layak, juga menjadi persoalan sendiri. Sementara terkait perjuangan hak buruh,




                                                       Page 99 of 103.
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104