Page 101 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 OKTOBER 2019
P. 101
Menurut Nelson, ada sekitar 50 pasal yang yang mengancam kesejahteraan
kelompok buruh. Ia mencontohkan, dalam UU No. 13/2013 tertulis soal Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
Dalam perjanjian kontrak, kata Nelson, ada syarat-syarat kenapa sebuah pekerja
tidak bisa dikontrak, misalnya untuk jenis pekerjaan yang sifatnya terus-menerus,
kemudian tidak boleh lebih dari 2 tahun dan bisa diperpanjang 1 tahun.
Namun, di RUU tersebut, angka tersebut tidak ada. "Dalam revisi, itu tidak ada lagi.
Perubahan itu menjadi penting lantaran bisa berdampak pada pengupahan, jaminan
sosial hingga perlindungan keselamatan pekerja," kata Nelson, dalam CNN
Indonesia.
Hal yang sama dikatakan Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI, Kahar S
Cahyono. Ia mengatakan, revisi UU Ketenagakerjaan akan merugikan buruh.
Revisi UU 13/2003 itu dilakukan Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, karena pasal-
pasal yang lama dianggapnya kaku. Dia ingin mengubah UU menjadi lebih fleksibel.
Namun Kahar mengatakan buruh menolak karena menurut mereka itu artinya lebih
mengakomodasi investor.
Untuk itulah, buruh tetap melakukan unjuk rasa pada hari ini. Rencananya, aksi
buruh ini tak hanya dilaksanakan di Ibu Kota. Menurut Iqbal, buruh di sembilan kota
lain juga bakal turun ke jalan untuk menyuarakan hal yang sama.
Sembilan kota lain, di antaranya Bandung, Surabaya, Semarang, Batam, Medan,
Banda Aceh, Makassar, Manado, hingga Ambon. "Puluhan ribu buruh akan turun
pada hari ini," kata Iqbal.
Di sisi lain, meski pusat demonstrasi berada di DPR, tapi aparat telah menyiagakan
sejumlah kendaraan taktis di depan Istana Merdeka Jakarta.
Page 100 of 161.

