Page 86 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 OKTOBER 2019
P. 86

Title          PERLUKAH UU TENAGA KERJA DIREVISI?
               Media Name     detik.com
               Pub. Date      02 Oktober 2019
                              https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4730850/perlukah-uu-te naga-kerja-
               Page/URL
                              direvisi
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               Jakarta - Undang-undang no 13 tahun 2003 ditolak buruh untuk direvisi. Pasalnya,

               buruh takut akan banyak pasal yang justru untungkan pengusaha dan melemahkan

               buruh.


               Namun, Sekjen Operasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar

               menyebutkan beberapa kali Putusan Mahkamah Konstitusi justru bisa merevisi UU

               Ketenagakerjaan no 13 2003. Justru Putusan MK ini memberikan keuntungan untuk

               para pekerja.


               "Menurut saya ya kalau melihat secara objektif sudah banyak pasal di UU 13 yang

               bisa direvisi lewat Putusan MK, dan itu harusnya jadi hukum positif buat buruh,"
               kata Timboel kepada detikcom , Rabu (2/10/2019).



               Timboel menyebut harusnya sudah saatnya undang-undang ketenagakerjaan bisa
               direvisi. Hal itu dilakukan agar beberapa Putusan MK yang menguntungkan buruh

               bisa diterapkan. Pasalnya kalau belum masuk batang tubuh UU, putusan tersebut

               tidak bisa dijalankan.


               "Kalau menurut saya ya kita juga harus berani merevisi agar keputusan MK itu bisa

               masuk dalam tubuh UU 13. Nah justru aturan yang menguntungkan dan hal-hal baik

               itu tidak jalan karena tidak di-addopt dalam batang tubuh UU 13," jelas Timboel.


               Timboel memaparkan, salah satu Putusan MK memberi keuntungan buat buruh soal





                                                       Page 85 of 161.
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91