Page 7 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 APRIL 2021
P. 7
Judul Di DIY Selalu Muncul Permasalahan Tenaga Kerja
Nama Media Kedaulatan Rakyat
Newstrend Sinergi Pemda DIY dan BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Ria
Tanggal 2021-04-06 06:51:00
Ukuran 239x81mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 13.145.000
News Value Rp 39.435.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Sri Paduka Paku Alam X (Wakil Gubernur DIY) 'Terkait ketenagakerjaan tidak lepas
dari kondisi geografis. Walaupun wilayah kami kedi, soal ketenagakerjaan tetap ada masalah,
justru malah dinamis. Karena itu kami siap melakukan kolaborasi, karena kami yakin tidak bisa
sendirian mengatasinya,"
Ringkasan
Pemda DIY siap bersinergi dan berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Karena sebagai
daerah setingkat provinsi, meskipun memiliki wilayah yang kedi tetapi persoalan
ketenagakerjaan selalu muncul. Selain itu terkait ketenagakerjaan, keterbatasan wilayah DIY
berpengaruh pada skala usaha yang ada.
DI DIY SELALU MUNCUL PERMASALAHAN TENAGA KERJA
YOGYAl (KR) - Pemda DIY siap bersinergi dan berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Karena sebagai daerah setingkat provinsi, meskipun memiliki wilayah yang kedi tetapi persoalan
ketenagakerjaan selalu muncul. Selain itu terkait ketenagakerjaan, keterbatasan wilayah DIY
berpengaruh pada skala usaha yang ada.
Terkait ketenagakerjaan tidak lepas dari kondisi geografis. Walaupun wilayah kami kedi, soal
ketenagakerjaan tetap ada masalah, justru malah dinamis. Karena itu kami siap melakukan
kolaborasi, karena kami yakin tidak bisa sendirian mengatasinya," kata Wakil Gubernur DIY, Sri
Paduka Paku Alam X saat menerima audiensi Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep
Rahmat Suwandha di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Senin (5/4).
Dikatakan, saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan semakin ketat. Kondisi itu menjadikan
kesempatan kerja di DIY sangat terbatas. Bahkan dari data penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, produktivitas ketenagakerjaan di DIY dinilai sangat rendah. Hal ini
dikarenakan persentase self em-ployed lebih banyak dibandingkan pekerja formaL
6