Page 626 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 626

Dalam raker tersebut juga hadir secara fisik Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri
              Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.


              RAPAT LARUT MALAM SAAT WEEKEND DI DPR DEMI RUU CIPTA KERJA

              Rapat  Kerja Badan Legislasi (Baleg)  DPR  RI bersama pemerintah dan DPD RI pada Sabtu
              malam atau malam minggu untuk meloloskan Rancangan  Undang-Undang  Omnibus Law Cipta
              Kerja  (  RUU Cipta Kerja  ) dibawa dalam Rapat  Paripurna  DPR untuk disetujui menjadi  undang-
              undang  (UU).

              "Apakah RUU Ciptaker ini bisa disetujui untuk dibawa pada Tingkat II?" kata Ketua Baleg DPR
              RI  Supratman  Andi  Agtas  dalam  Raker  Baleg  di  Kompleks  Parlemen,  Jakarta,  Sabtu  malam
              seperti dilansir dari  Antara  , Senin (5/10/2020).
              Kemudian seluruh anggota Baleg DPR  bersama pemerintah dan DPD RI menyatakan setuju.
              Rapat Baleg DPR di  akhir pekan  (  weekend  ) itu dilakukan sampai  larut malam  . Rapat
              tersebut baru dibuka pada sekitar pukul 21.00 WIB.

              Dalam  rapat  tersebut sebanyak tujuh fraksi melalui pandangan fraksi mini telah menyetujui
              yaitu  Partai  Demokrasi  Indonesia  Perjuangan  (PDI-P),  Partai  Golkar,  Partai  Gerindra,  Partai
              Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan
              Pembangunan (PPP).
              RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  didukung  oleh  seluruh  partai  pendukung  koalisi  pemerintah.
              Sedangkan, dua fraksi menyatakan menolak RUU ini yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan
              Partai Demokrat.

              "Ada tujuh fraksi menerima dan dua menolak, dan sesuai harapan Menteri Koordinator Bidang
              Perekonomian bahwa komunikasi tetap terbuka sampai menjelang Rapat Paripurna DPR," ujar
              dia.

              Wakil Ketua Baleg DPR RI, Willy Aditya, mengatakan RUU tentang Cipta Kerja merupakan RUU
              yang diusulkan Presiden dan merupakan RUU Prioritas Tahun 2020 dalam Program Legislasi
              Nasional Tahun 2020.

              Menurut dia, RUU Cipta Kerja merupakan RUU pertama yang setiap pembahasannya dilakukan
              secara terbuka dan transparan yang disiarkan melalui TV Parlemen dan media sosial DPR sebagai
              komitmen terhadap reformasi parlemen.

              Willy mengatakan ada beberapa hal pokok yang mengemuka dan disepakati dalam RUU Cipta
              Kerja dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) antara lain pertama, penataan dan perbaikan sistem
              perizinan  berusaha  berdasarkan  sistem  pemerintahan  presidensiil  sebagaimana  dianut  dalam
              UUD NRI Tahun 1945.

              "Kedua,  pemda  turut  serta  dalam  mewujudkan  keberhasilan  cipta  kerja.  Oleh  karena  itu,
              kewenangan  pemda  tetap  dipertahankan  sesuai  dengan  asas  otonomi daerah  dalam  bingkai
              NKRI. Pelaksanaan kewenangan pemda sesuai dengan NSPK yang ditetapkan oleh pemerintah
              pusat," kata dia.

              Ketiga, menurut dia, konsep "  Risk Based Approach  " (RBA) menjadi dasar dan menjiwai RUU
              Cipta Kerja serta sistem perizinan berusaha berbasis elektronik. Keempat, kebijakan kemudahan
              berusaha, untuk semua pelaku usaha, mulai dari UMKM, koperasi sampai usaha besar.





                                                           625
   621   622   623   624   625   626   627   628   629   630   631