Page 627 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 627

"Penguatan  kelembagaan  UMKM  dan  Koperasi  melalui  berbagai  kemudahan  dan  fasilitas
              berusaha. Kelima, kebijakan pengintegrasian satu peta nasional, yang meliputi wilayah darat dan
              laut," ujar dia.

              Keenam, menurut dia, pengaturan mengenai perlindungan dan kepastian hukum bagi tenaga
              kerja/buruh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

              Ketujuh,  pengaturan  mengenai  kebijakan  kemudahan  berusaha  di  Kawasan  Ekonomi,
              pelaksanaan  investasi  pemerintah  pusat  dan  proyek  strategis  nasional,  serta  pelayanan
              administrasi pemerintahan untuk memudahkan prosedur birokrasi dalam rangka cipta kerja.

              Dalam raker tersebut juga hadir secara fisik Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri
              Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, RUU
              Omnibus Law Cipta Kerja akan bermanfaat besar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional
              dan membawa Indonesia memasuki era baru perekonomian global.

              "RUU Cipta Kerja akan mendorong reformasi regulasi dan debirokratisasi, sehingga pelayanan
              Pemerintahan akan lebih efisien, mudah, dan pasti, dengan adanya penerapan Norma, Standar,
              Prosedur,  dan  Kriteria  (NSPK)  dan  penggunaan  sistem  elektronik,"  ujar  Airlangga  dalam
              keterangan resminya.

              Selama  ini  kata  Airlangga,  masalah  yang  kerap  menghambat  peningkatan  investasi  dan
              pembukaan  lapangan  kerja,  antara  lain  proses  perizinan  berusaha  yang  rumit  dan  lama,
              persyaratan investasi yang memberatkan, pengadaan lahan yang sulit, hingga pemberdayaan
              UMKM dan koperasi yang belum optimal.

              Ditambah lagi, proses administrasi dan birokrasi perizinan yang cenderung lamban pada akhirnya
              menghambat investasi dan pembukaan lapangan kerja.

              Airlangga mengatakan, RUU Cipta Kerja ditujukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
              yang menghambat peningkatan investasi dan pembukaan lapangan kerja.

              Hal itu dilakukan melalui penyederhanaan sistem birokrasi dan perizinan, kemudahan bagi pelaku
              usaha terutama UMKM, ekosistem investasi yang kondusif, hingga penciptaan lapangan kerja
              untuk menjawab kebutuhan angkatan kerja yang terus bertambah.

              Ia juga mengatakan, manfaat yang dapat dirasakan setelah berlakunya UU Omnibus Law Cipta
              Kerja antara lain pelaku UMKM berupa dukungan dalam bentuk kemudahan dan kepastian dalam
              proses perizinan melalui OSS (  Online Single Submission  ).

              Selain  itu  ucap  Airlangga,  ada  kemudahan  dalam  mendaftarkan  Hak  Kekayaan  Intelektual
              (HAKI),  kemudahan  dalam  mendirikan  Perseroan  Terbuka  (PT)  perseorangan,  hingga
              kemudahan  dengan  persyaratan  yang  mudah  dan  juga  biaya  yang  murah,  sehingga  ada
              kepastian legalitas bagi pelaku usaha UMKM.

              Tidak  hanya  itu,  RUU  Cipta  Kerja  juga  disebut  menawarkan  kemudahan  dalam  pendirian
              koperasi,  dengan  menetapkan  minimal  jumlah  pendirian  hanya  oleh  9  orang.  Koperasi  juga
              diberikan  dasar  hukum  yang  kuat  untuk  melaksanakan  prinsip  usaha  syariah,  selain  juga
              kemudahan dalam pemanfaatan teknologi.

              Pembahasan RUU Cipta Kerja oleh pemerintah dan DPR ini terbilang kilat dibandingkan dengan
              pembahasan  RUU  lain.  Bahkan,  awalnya  RUU  Cipta  Kerja  bisa  selesai  sebelum  17  Agustus
              meskipun di tengah pandemi Covid-19.



                                                           626
   622   623   624   625   626   627   628   629   630   631   632