Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 121

KABAR GEMBIRA BUAT PERUSAHAAN! MENAKER: TAK MAMPU BAYAR THR,
              PENGUSAHA BISA LAKUKAN DIALOG DENGAN BURUH/PEKERJA
              Jakarta, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan bahwa Posko Tunjangan
              Hari  Raya  (THR)  Keagamaan  2021  sudah  ada  di  34  Provinsi  di  seluruh  Indonesia  untuk
              membantu penuhi hak pekerja/buruh.

              "Sudah  semua,  34  provinsi  sudah  ada  Posko  THR-nya,"  kata  Menaker  dikutip  redaksi  dari
              keterangan tertulisnya pada Selasa (27/4/2021).

              Ida mengatakan, Posko THR 2021 tidak hanya dibentuk di pusat, tetapi juga di provinsi dan
              kabupaten/kota seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan koordinasi menjadi lebih
              efektif.

              Namun  demikian,  Menaker  meminta  agar  gubernur  dan  bupati/wali  kota  dapat  mengambil
              langkah-langkah bagi perusahaan yang masih terdampak COVID-19 dan berakibat tidak mampu
              memberikan  THR  Keagamaan  Tahun  2021  sesuai  waktu  yang  ditentukan  dalam  peraturan
              perundang-undang.

              "Langkah yang dimaksud yakni memberikan solusi dengan mewajibkan pengusaha melakukan
              dialog dengan  pekerja/buruh  untuk  mencapai  kesepakatan  tertulis yang  dilaksanakan  secara
              kekeluargaan," ujarnya.

              Kesepakatan tersebut menurut Ida, memuat waktu pembayaran THR Keagamaan dengan syarat
              paling lambat dibayar sampai sebelum hari raya keagamaan tahun 2021 bagi pekerja/buruh yang
              bersangkutan dan dibuktikan dengan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.

              "Laporan  keuangan  tersebut  selanjutnya  dilaporkan  ke  Disnaker  (Dinas  Ketenagakerjaan)
              setempat  paling  lambat  tujuh  hari  sebelum  hari  raya  keagamaan,  serta  memastikan  bahwa
              kesepakatan  tersebut  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  membayar  THR
              Keagamaan dengan besaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," jelas Ida.

              Selain  itu,  ia  meminta  gubernur  dan  bupati/wali  kota  agar  menegakan  hukum  sesuai
              kewenangannya terhadap pelanggaran pemberian THR Keagamaan Tahun 2021.

              Penegakan hukum yang dimaksud dengan memperhatikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan
              pengawas ketenagakerjaan.

              "Langkah lain yang kami minta yaitu melaporkan data pelaksanaan THR Keagamaan Tahun 2021
              dan tindak lanjut yang telah dilakukan ke Kementerian Ketenagakerjaan," terangnya.

              Ida  menambahkan,  dalam  menyelesaikan  kasus  perusahaan  yang  benar-benar  tidak  mampu
              membayar,  maka  pengawas  Ketenagakerjaan  Disnaker  Provinsi  akan  mendorong  pihak
              pengusaha  maupun  pekerja  untuk  melakukan  dialog  guna  menyepakati  pelaksanaan
              pembayaran  THR  Keagamaan  sesuai  ketentuan  peraturan  perundangan  dan  menyesuaikan
              dengan kondisi perusahaan.

              "Sementara dalam hal THR Keagamaan tidak dibayar sesuai kesepakatan dan/atau kesepakatan
              pembayaran THR di bawah ketentuan peraturan perundang-undangan, pegawai pengawas akan
              melakukan  pengawasan  pelaksanaan  pembayaran  THR  berupa  Nota  Pemeriksaan  sampai
              dengan  rekomendasi  kepada  gubernur/wali  kota/bupati  setempat  untuk  pengenaan  sanksi
              administratif," pungkas Menaker.





                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126