Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 137

Jika iya, bagaimana cara menghitungnya? Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung,
              Arief Syaifudin, menegaskan, para pekerja lepas berhak mendapatkan haknya berupa pemberian
              Tunjangan Hari Raya ( THR ). Ia mengatakan, regulasi mengenai pemberian THR kepada kaum
              pekerja di tahun 2021 ini sudah lengkap.

              "Ada, sudah ada regulasinya. Regulasinya sudah sangat lengkap, bagi pekerja yang satu tahun,
              atau satu bulan," ujarnya di Taman Sejarah, Kota Bandung, Selasa, 27 April 2021.

              Lantas bagaimana cara penghitungan kisaran THR bagi pekerja lepas atau freelance ? Dasar
              Hukum  Pemberian  THR  2021  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Republik  Indonesia  telah
              mengeluarkan  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksaan  Pemberian
              Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              SE  tersebut  adalah  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 tahun 2016 tentang Tunjangan
              Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
              Dalam  SE  itu  pembayaran  THR  harus  sesuai  dengan  PP  Nomor  36  tahun  2021  tentang
              Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 tahun 2016 tentang Tunjangan
              Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Dalam  poin  2  opsi  c  pada  SE  itu  disebutkan,  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan
              perjanjian kerja harian, upah 1 (satu) bulan dihitung sebagai berikut:

              1) pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih, upah 1
              (satu)  bulan dihitung  berdasarkan  rata-rata  upah  yang  diterima  dalam 12  (dua belas)  bulan
              terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.

              2) pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan, upah 1 (satu)
              bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              THR  Keagamaan  ini  wajib  dibayarkan  oleh perusahaan  paling  lambat  H-7  sebelum  hari  raya
              keagamaan. Cara Menghitung Besaran THR Pekerja Lepas / Freelance Contoh Pertama: Faisal
              adalah pekerja lepas yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan. Ia mendapatkan rata-rata
              upah sebanyak Rp 2.500.000 per bulan. Maka, Faisal akan mendapatkan THR sama dengan rata-
              rata upahnya per bulan, yakni Rp 2.500.000.

              Contoh Kedua: Riza merupakan pekerja lepas yang telah bekerja selama 6 (delapan) bulan.
              Dalam satu bulan, ia mendapatkan rata-rata upah sebanyak Rp 2.500.000. Sesuai dengan aturan
              SE Menaker tentang Pemberihan THR Keagamaan Tahun 2021 berdasarkan Permenaker Nomor
              6 Tahun 2021, maka Riza akan mendapatkan THR sebanyak 6/12 dari Rp 2.500.000, yaitu Rp
              1.250.000.

              Terkait pembayaran THR yang wajib dibayarkan seminggu sebelum hari raya keagamaan, Ketua
              Dewan  Perwakilan  Cabang  (DPC)  Serikat  Buruh  Sejahtera  Indonesia  (SBSI)  Kota  Bandung,
              Hermawan mengatakan, para pekerja/buruh tentu menginginkan pembayaran THR telah lunas
              pada saat H-7 hari raya keagamaan.

              "Kalau kita lihat kondisi buruh pekerja di Kota Bandung untuk yang tergabung pada SBSI, terkait
              THR tahun lalu, masih ada beberapa perusahaan yang mengalami penunggakan," katanya di
              tempat yang sama.

              "Bahkan itu dibuka ruang juga sampai dicicil. Tentu ini persoalan. Harusnya 7 hari sebelum hari
              H, tetapi fakta di lapangannya ada yang tidak sesuai," imbuhnya.



                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142