Page 216 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 216

Perusahaan diminta tepat waktu membayarkan THR keagamaan. Mulai H-7 pembayaran THR
              sudah harus dibayarkan.
              Bagi  perusahaan  yang  terlmbat  membayar,  Kemenaker  memberi  tenggat  waktu  hingga  H-1
              Lebaran.

              "Sedangkan bagi pengusaha yang tidak membayar THR, sanksinya mulai dari teguran hingga
              pembatasan  aktivitas  usaha,”  terang  Menaker  Ida  Fauziyah,  seperti  dikutip  dari  lamanresmi
              Kemnaker, Senin, 26 April 2021.

              Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan, pemerintah telah memberikan banyak insentif kepada
              perusahaan,  sehingga  menurutnya  pengusaha  dapat  berkontribusi  besar  dalam  pembayaran
              THR kepada karyawan.

              Perusahaan yang tidak membayar THR, berikut sanksinya: Teguran tertulis
              Pembatasan kegiatan usaha

              Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi

              Pembekuan kegiatan usaha

              "Bagi  pengusaha  yang  tidak  mampu  membayar  THR  sesuai  ketentuan  dan  waktu  yang
              ditentukan,  pemerintah  memberikan  kelonggaran  bagi  perusahaan/pengusaha  terdampak
              pandemi COVID-19. Yakni penundaan pembayaranTHR paling lambat H-1 Lebaran, sepanjang
              pengusaha  tersebut  melakukan  dialog  dengan  para  pekerja  dan  menyampaikan  laporan
              keuangannya,” ungkap Menaker Ida.

              Masih dari lama resmi Kemnaker, THR wajib diberikan kepada karyawan atau pekerja dalam
              bentu uang bukan barang.

              Sedangkan karyawan atau pekerja yang berhak menerima THR adalah:

              Pekerja/buruh berdasarkan PKWT atau PKWTT yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus
              menerus atau lebih

              Pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK terhitung sejak H-30 hari sebelum hari
              raya keagamaan

              Pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari
              perusahaan lama belum mendapatkan THR

              Berdasarkan Surat Edaran, berikut cara menghitung serta rincian THR yang diberikan kepada
              Karyawan Swasta:
              Apabila karyawan memiliki masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan,
              THR diberikan sesuai perhitungan masa kerja dibagi 12 buan, kemudian dikali 1 bulan upah.

              Apabila  karyawan  memiliki  masa  kerja  12  bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih,  diberikan
              dengan ketentan 1 bulan upah.

              Apabila karyawan berdasarkan perjanjian kerja harian dengan masa kerja 12 bulan atau lebih,
              upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama 12 bulan, sebelum hari
              raya keagamaan.

              Apabila pekerja harian memiliki masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung berdasar
              rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama kerja.

                                                           215
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221