Page 265 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 265

PERINGATI HARI BURUH, KSPI MINTA UU CIPTA KERJA DIBATALKAN

              Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tetap menggelar peringatan Hari Buruh
              Internasional  atau  May  Day  di  tengah  pandemi  Covid-19.  Aksi  tersebut  akan  dipusatkan  di
              Gedung Istana Negara Jakarta dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada 1 Mei 2021.

              "Bagi buruh yang tidak bisa ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau Istana maka dia akan berunjuk
              rasa di depan Pintu Gerbang Monumen Nasional (Monas) atau sekitaran Patung Kuda," tegas
              Presiden KSPI Said Iqbal dalam Konferensi Pers terkait aksi May Day 2021, Selasa (27/4/2021).

              Bos KSPI ini mengatakan, dalam aksi May Day tahun ini, kampanye akan mengangkat dua isu
              besar terkait sektor Ketenagakerjaan. "Jadi, saya ulangi isu yang akan di bawah hanya dua,"
              tekannya.

              Pertama, buruh meminta hakim MK untuk mau membatalkan atau mencabut Undang-Undang
              Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Cipta  Kerja  (UU  Cipta  Kerja)  khususnya  untuk  klaster
              Ketenagakerjaan. Lantaran, UU sapu jagat ini dinilai amat merugikan kaum buruh.

              Adapun, poin-poin penolakan masih mengacu pada yang selama ini yang lantang disuarakan
              oleh buruh. Seperti skema penetapan UMK yang berpotensi menurunkan nilai pendapatan buruh
              di daerah hingga ketidakpastian masa kerja buruh yang di atur dalam beleid UU Cipta Kerja
              tersebut.

              "Hilangnya  kepastian  pendapatan  atau  no  income  securities,  itu  tercermin  dalam  UMK  bisa
              ditetapkan  oleh  Gubernur.  Ini  tidak  ada  kepastian  karena  menggunakan  kata-kata  dapat
              ditetapkan oleh Gubernur. Nanti kembali pada rezim upah murah," bebernya.

              Kedua, Pemberlakuan kembali Upah Minimum Sektoral kabupaten/kota (UMSK) di tahun 2021.
              Menyusul telah dihapuskannya ketentuan UMSK setelah UU Cipta Kerja resmi disahkan beberapa
              waktu lalu.

              "UMSK untuk tahun 2021 belum diputuskan, ini berati dengan hilangnya UMSK sebagai contoh
              Bekasi dan Karawang UMSK tahun 2020 di Bekasi dan Karawang sebagai contoh Rp5,2 juta. Tapi
              UMSK  tidak  diberlakukan  maka  (upah)  buruh  Bekasi  dan  Karawang  turun,  yang  selama  ini
              menerima Rp5,2 juta di tahun 2020 karena di hapus pada 2021 maka yang belaku UMK 2021
              jadi Rp4,9 juta," terangnya.

              Padahal,  kata  Said,  adanya  penurunan  upah  maka  akan  berdampak  langsung  pada
              terpangkasnya daya beli kaum buruh. Untuk itu, dia meminta dua tuntutan KSPI dalam aksi
              unjuk rasa memperingati May Day kali ini bisa dikabulkan.

              "Kami percaya pak Presiden Jokowi seorang negarawan yang baik. Dan bisa mempertimbangkan
              aspirasi kami," tekannya.
              Reporter: sulaeman Sumber: Merdeka.com.

















                                                           264
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270