Page 300 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 300

"Kenapa  gedung  Mahkamah  Konstitusi  juga  menjadi  tempat  aksi?  Karena  kami  ingin  MK
              mencabut PP turunan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, khususnya klaster ketenagakerjaan.
              Kami harap hakim MK mendengarkan," ucap Said dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa
              (27/4/2021).

              Dia  mengatakan,  ada  beberapa  hal  yang  menjadi  perhatian  buruh.  Salah  satunya  adalah
              hilangnya kepastian pendapatan, atau no income security.

              "Hal  ini  tercantum  dalam  aturan  yang  menyebutkan  bahwa  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota
              (UMK)  bisa  diputuskan  oleh  gubernur  dan  bisa  saja,  gubernur  tidak  menetapkan.  Tidak  ada
              kepastian, bisa saja kembali ke rezim upah murah," ungkap Said.

              Dia mencontohkan, jika yang diberlakukan adalah standar Upah Minimum Provinsi (UMP), maka
              wilayah Bekasi yang UMK-nya Rp4,9 juta dan Purwakarta yang UMK-nya Rp4,5 juta, akan turun
              upahnya sebesar Rp1,8 juta mengikuti UMP Jawa Barat di tahun 2021 atau 2022 mendatang.

              "Ini diperparah lagi dengan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) untuk tahun 2021
              yang belum dipastikan. Ini ditakutkan berdampak pada hilangnya UMSK, apalagi di tahun 2020,
              UMSK Bekasi dan Karawang Rp5,2 juta, lalu UMK-nya sendiri Rp4,9 juta, ya berarti turun dong
              karena UMSK tidak berlakukan," pungkas Said





















































                                                           299
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305