Page 302 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 302

Ringkasan

              Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Solo membuka posko pengaduan
              terkait THR Idul Fitri. Posko ini dibuat untuk memastikan hak-hak pekerja terkait penerimaan
              THR terpenuhi. "Posko ini untuk memastikan para pekerja dan perusahaan terpenuhi hak dan
              kewajibannya,"  ujar  Pelaksana  Tugas  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Perindustrian  Kota
              Surakarta Agus Sutrisno, Selasa (27/4).



              JELANG LEBARAN 2021, DISNAKERPERIN MEMBUKA POSKO PENGADUAN TERKAIT
              THR

              Terasjabar.id - Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Solo membuka posko
              pengaduan terkait THR Idul Fitri. Posko ini dibuat untuk memastikan hak-hak pekerja terkait
              penerimaan THR terpenuhi. "Posko ini untuk memastikan para pekerja dan perusahaan terpenuhi
              hak dan kewajibannya," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota
              Surakarta Agus Sutrisno, Selasa (27/4).

              Agus  mengaku  sudah  mensosialisasikan  keberadaan  posko  tersebut  melalui  media  sosial.
              Pihaknya mempersilakan masyarakat melapor melalui aplikasi WhatsApp atau bisa juga datang
              langsung ke kantornya. "Silakan melapor langsung, WA atau bisa juga lewat media sosial resmi
              kami juga," katanya.

              Adapun persyaratannya, pelapor harus bisa melengkapi biodata, termasuk nama perusahaan
              tempat bekerja dan keluhkan. Kemudian untuk penanganan kasus yang masuk dilakukan dengan
              memanggil kedua belah pihak hingga memperoleh kata sepakat.

              "Jadi sebelumnya harus ada kesepakatan antara perusahaan dengan pekerja terkait pemberian
              THR tersebut. Termasuk kalau perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk membayarkan THR
              karyawan," katanya.

              Jika  sesuai  aturan  pemerintah,  dikatakannya,  maka  perusahaan  wajib  membayarkan  THR
              tersebut. Terkait hal itu, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi melalui media sosial dan
              website resmi Disnakerperin.

              "Artinya  di  daerah  memang  harus  mengikuti  dan  memperhatikan  aturan  Menaker.  Intinya
              pengusaha wajib memberikan THR kecuali tidak mampu karena terdampak pandemi COVID-19,
              silahkan berdialog antara pengusaha dengan karyawan atau serikatnya untuk mencari solusi,"
              jelas dia.

              Menurutnya,  yang  terpenting,  jika  tidak  mampu  membayar  THR  maka  perusahaan
              menyampaikan  laporan  atau  memberikan  bukti  bahwa  secara  finansial  tidak  mampu
              melaksanakannya.

              Sementara itu untuk yang terdampak Covid-19 akan diselesaikan melalui musyawarah. Menurut
              dia, itikad baik harus diperlihatkan dari kedua belah pihak, antara pengusaha dan karyawan.
              "Bagaimana pembayaran pegawai kontrak, harian, tetap, semua ada aturannya," katanya.

              Sesuai dengan tata terbit ketika perusahaan tidak mampu memberikan THR, lanjut dia, maka
              pengusaha yang bersangkutan harus menyampaikan ke instansi terkait bahwa dia tidak mampu
              karena terdampak Covid-19.
              "Sampai sekarang belum ada laporan terkait THR. Kemarin sempat ada yang menanyakan tetapi
              sudah ada penyelesaian. Yang masuk ke kami satu, yang langsung bertanya ke mas Wali (Wali
              Kota Solo) satu," terangnya.

                                                           301
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307