Page 297 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 297

dijatuhkan jika pengusaha terbukti tidak dapat membayarkan THR sesuai dengan besaran dan
              waktu yang sudah diatur.


              DUA SANKSI INI MENANTI PENGUSAHA YANG TIDAK MEMBAYAR THR SESUAI
              ATURAN

              Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengaku telah menyiapkan hukuman bagi pengusaha atau
              perusahaan yang tidak membayarkan tunjangan hari raya atau THR kepada para pekerjanya
              sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

              Hukuman tersebut berupa sanksi denda dan administratif yang siap dijatuhkan jika pengusaha
              terbukti tidak dapat membayarkan THR sesuai dengan besaran dan waktu yang sudah diatur.

              "Ada denda jika tidak mampu membayar sesuai dengan ketentuan waktu dan besarannya, yakni
              sebesar lima persen dari akumulasi nilai THR yang harus dibayarkan pengusaha," ujar Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dalam Forum Merdeka Barat 9, Senin (26/9/2021).

              1. Sanksi administrasi juga menanti pengusaha yang tidak bayar THR sesuai ketentuan waktu
              IDN Times/Ita Malau Selain sanksi berupa denda, Ida juga menjelaskan bahwa pihaknya siap
              mengenakan sanksi administrasi bagi pengusaha yang tidak membayarkan THR pada H-7 atau
              H-1 (kondisi tertentu) sebelum lebaran.

              "Sanksinya  berupa  teguran  tertulis  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian  sementara
              sebagian atau seluruh alat produksinya, kemudian pembekuan kegiatan usaha," imbuh Ida.

              2. Pengawasan ketat melalui perwakilan di posko THR daerah

              Terkait hal itu, Ida menjamin bahwa posko THR yang saat ini sudah ada di 34 provinsi bakal
              bekerja maksimal melakukan pengawasan terhadap praktik pembayaran THR di lapangan.

              Pasalnya,  potensi  pelanggaran  itu  sangat  besar  mengingat  pemerintah  mengizinkan  para
              pengusaha terdampak COVID-19 yang belum pulih untuk bisa membayarkan THR maksimal H-
              1 lebaran.

              Hal ini yang kemudian ditakutkan serikat buruh dan serikat pekerja bakal menjadi celah bagi
              pengusaha untuk menunda pembayaran THR.

              "Jadi teman-teman secara periodik nanti akan melihat bagaimana progres pembayaran THR yang
              terlapor di posko kementerian tenaga kerja maupun yang ada di di provinsi di seluruh Indonesia.
              Jangan pernah ragu karena teman-teman saya ajak untuk memantau secara langsung, tidak
              hanya teman-teman serikat pekerja dan serikat buruh, tetapi teman-teman pengusaha juga saya
              minta untuk melakukan pemantauan secara langsung," jelas Ida.

              Selain  itu,  Ida  juga  mengerahkan  pengawas  ketenagakerjaan  di  tiap  posko  THR  dan  dinas
              ketenagakerjaan provinsi untuk melakukan pemeriksaan pelaksanaan pembayaran THR tahun
              2021.


              "Pegawai pengawas akan melakukan pengawasan dan memberikan nota pemeriksaan sampai
              dengan rekomendasi terhadap gubernur, walikota, dan bupati setempat untuk pelaksanaan atau
              pengenaan sanksi administratifnya," sambungnya.

              3. Perusahaan idealnya membayarkan THR paling lambat seminggu sebelum lebaran Ilustrasi
              Uang. (IDN Times/Aditya Pratama) Di sisi lain, Ida mengingatkan kepada perusahaan yang mulai
              pulih akibat dampak pandemik COVID-19 untuk tetap membayarkan THR seminggu atau H-7


                                                           296
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302