Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 FEBRUARI 2021
P. 44
"Artinya, produktivitas terhambat. Itu memengaruhi investasi baru yang cenderung lebih
rendah," kata Andry Satrio Nugroho yang merupakan kepala Center of Industry, Trade and
Investment pada Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Minggu (7/2).
Investasi melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pun minus 4,95 persen. Padahal,
investasi merupakan komponen terbesar kedua penyumbang produk domestik bruto (PDB)
Indonesia.
Andry menilai industri-industri potensial belum tergarap secara optimal. Dia menambahkan,
kebijakan pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan industri.
Misalnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang menerapkan
25 persen work from office di semua sektor. "Jika ini dilakukan di industri manufaktur, sama saja
menutup operasinya. Karena akan menghambat lini produksinya. Kalau 50 persen, mungkin
masih bisa jalan," ungkapnya.
Menurut Head Center Macroeconomics and Finance Indef Rizal Taufikurahman, pemerintah perlu
memperkuat sektor keuangan melalui percepatan realisasi program PEN (pemulihan ekonomi
nasional). Terutama insentif UMKM dan penanganan pandemi. Selain itu, meninjau kembali suku
bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Day (Reverse) Repo Rate (BI-7DRR) serta suku bunga kredit
konsumsinya karena belum optimal.
Terpisah, pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar meminta pemerintah tetap memberikan
bantuan subsidi upah (BSU) tahun ini. Sebab, daya beli pekerja masih rendah. "Banyak
perusahaan yang kondisinya belum membaik. BSU masih sangat dibutuhkan pekerja," ujarnya.
Namun, dia menyarankan data penerima BSU diaudit lagi. Mereka yang dirumahkan tanpa upah
atau dipotong upahnya perlu mendapatkan BSU. Menurut dia, Kementerian Ketenagakerjaan
seharusnya memiliki data tersebut.
43