Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 FEBRUARI 2021
P. 48

KEMNAKER GELAR PELATIHAN HIPERKES DI RSDC WISMA ATLET

              Jakarta  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (  Kemnaker  )  menggelar  pelatihan  Hiperkes  dan
              Keselamatan Kerja bagi Dokter Perusahaan, untuk meminimalkan kecelakaan kerja dan penyakit
              akibat kerja di perusahaan.

              Sekretaris  Jenderal  Kemnaker,  Anwar  Sanusi,  mengatakan  penerapan  K3  bertujuan  untuk
              mencegah  kecelakaan  dan  penyakit  akibat  kerja,  dan  merupakan  bagian  dari  pembangunan
              nasional untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

              "Kalau  kita  lihat,  terjadinya  kecelakaan  kerja  tidak  hanya  menyebabkan  kematian,  kerugian
              materi, moril, dan pencemaran lingkungan, namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan
              kesejahteraan  masyarakat,"  kata  Anwar  Sanusi  saat  membuka  Pelatihan  Hiperkes  dan
              Keselamatan Kerja bagi Dokter Perusahaan secara virtual di Jakarta, Senin (8/2/2021).

              Sekjen  Kemnaker  menjelaskan,  salah  satu  cara  untuk  meminimalkan  kecelakaan  kerja  dan
              penyakit akibat kerja, adalah dengan memperkuat kompetensi SDM bidang Keselamatan dan
              Kesehatan Kerja (K3) yang bertugas di perusahaan.

              "Oleh  karena  itu,  saat  ini  pemerintah  sedang  memprioritaskan  pembangunan  SDM,  sejalan
              dengan hal tersebut, Kemnaker berkewajiban untuk menyediakan SDM unggul di bidang K3,
              dalam rangka mendukung penerapan K3 di tempat kerja guna mencegah kecelakaan kerja dan
              penyakit akibat kerja," sebutnya.

              Selain  itu,  Dirjen  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3  (Binwasnaker  dan  K3)
              Kemnaker, Haiyani Rumondang, menambahkan, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada
              tahun 2019 terdapat 114.235 kasus kecelakaan kerja, dan sepanjang Januari hingga Oktober
              2020  terdapat  177.161  kasus  kecelakaan  kerja,  53  kasus  penyakit  akibat  kerja  yang  11  di
              antaranya disebabkan Covid-19.

              "Untuk  itu,  pemerintah  mengajak  seluruh  pemangku  kepentingan  baik  pengusaha,  serikat
              pekerja,  pekerja  dan  masyarakat,  untuk  terus  meningkatkan  pengawasan  dan  kesadaran
              pentingnya K3," kata Dirjen Haiyani.

              Lanjut Haiyani, banyak kebijakan yang telah diterbitkan oleh Menteri Ketenagakerjaan dalam
              menghadapi pandemi COVID-19, antara lain Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 312 Tahun
              2020 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi
              Pandemi Penyakit serta regulasi lainnya untuk dapat dijadikan pedoman bagi semua perusahaan.

              Dalam  mengimplementasikan  K3,  Haiyani  juga  mengajak  pelaku  usaha/industri  untuk  tertib
              menerapkan 3N, yaitu Nihil Kecelakaan Kerja, Nihil Pelanggaran Norma K3, dan Nihil Penindakan
              Hukum K3.

              "Kondisi Pandemi  COVID-19  ini,  agar tidak  menurunkan  semangat  kita  untuk terus  menerus
              menggelorakan pentingnya menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja
              kita masing-masing," katanya.

              Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Balai K3 Jakarta, Agus Triyono, menjelaskan bahwa
              pelatihan  ini  bertujuan  untuk  memberikan  pengetahuan  dan  pemahaman  teknis  tentang
              Pengendalian Potensi Bahaya Lingkungan Kerja.

              Serta  memberikan  pengetahuan  dan  pemahaman  manajerial  dalam  pengelolaan  risiko  K3  di
              Perusahaan dalam rangka pencegahan Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.




                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53